Lihat ke Halaman Asli

Aksara Sulastri

Freelance Writer Cerpenis

Cerpen: Ember Bekas Cat

Diperbarui: 28 November 2022   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Mentari baru saja terbit di ufuk timur. Pagi hari, Ammar mengawalinya dengan rasa syukur. Dalam sajadahnya yang lusuh, gambaran rumah Tuhan pun kian luntur. Namun, tidak menjadikan Ammar lupa akan kewajibannya setiap waktu. Menemui Tuhan dalam pangkuannya.

Tiba-tiba saja sang istri memanggil.

"Pah, udah selesai shalat Subuhnya. Kalau sudah gantian mamah."

Ammar kemudian menunduk sekali, lalu berucap, "Mamah, wudhu dulu."

"Iya, Pah."

Lekas Darsi yang masih mengenakan piyama, melangkah ke kamar mandi. Mengawali pagi hari yang sama seperti sang suami.

...

Beberapa kali Ammar dihubungi orang yang menanyakan kontrakan. Dari lokasi, aksesnya di pinggir jalan atau tidak, tempatnya bisa untuk berjualan atau tidak, dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang belum sempat dijawab dalam chat wa pribadinya.

Darsi istrinya merajuk, "Pah, uang kita tinggal dua puluh ribu. Cuma bisa buat beli lauk pagi sama siang saja."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline