Lihat ke Halaman Asli

Aksara Sulastri

Freelance Writer Cerpenis

PPN Naik 11 Persen, Rakyat Kecil Menjerit

Diperbarui: 23 Maret 2022   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kenaikan PPN 11% sumber dari Merdeka.com


Kenaikan PPN 11 persen terlalu memukul rakyat kecil. Tapi, jika dilihat dari kacamata dunia. Bukan hanya di Indonesia faktor ekonomi melemah. 

Ini terjadi karena situasi pasar global dampak dari terjadinya perang Rusia dengan Ukraina. Kabarnya jika permusuhan sengit dua Negara tersebut tidak mengalami titik terang akan terjadi Perang Dunia ke-III. 

Namun, pada dasarnya ada tidaknya perang. Sudah seperti kebiasaan sebagai warga Indonesia setiap kali mendekati Bulan Ramadhan harga bahan pokok mengalami kenaikan. Semua serba mahal. Seperti sudah diatur.

Hanya saja tahun ini lebih signifikan, kenaikannya tidak kira-kira. Seperti Minyak goreng yang tadinya langka setelah pemerintah menaikkan harganya muncul di berbagai rak supermarket. Sulitnya lagi minyak curah sudah sering kosong di pasaran. 

Meskipun begitu ada yang patut disyukuri dari kejadian ini. Dampak perang antara Rusia dengan Ukraina membuat Covid-19 menghilang. Tidak lagi diributkan media-media. 

Semua media sibuk dengan kabar akan terjadinya Perang Dunia Ke-3. Perang sesungguhnya ialah rakyat sedang didesak faktor perekonomian global. 

Mirisnya jika terus-menerus seperti ini, rakyat kecil yang tidak bisa mencukupi kebutuhannya akan menjerit depresi. Seperti contoh seorang ibu yang tinggal di Kota Brebes menggorok leher anaknya akibat faktor ekonomi. 

Harga bahan baku serba mahal namun pemasukan sedikit. Tidak dapat bantuan dari Pemerintah, desakan keluarga, suami merantau dan berbagai masalah lainnya. Tentu saja akan mengalami Depresi. 

Semoga Pemerintah bisa memperhatikan ini. Bantuan lebih tepat sasaran ke yang membutuhkan. Jika memang akan diberlakukan PPN 11 persen di Bulan April yang akan datang.

***

Pemalang, 23 Maret 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline