Membaca informasi media online, MUI mengharamkan umat Islam mengucapkan selamat Natal, terlebih menghadiri acara Natal. Fatwa MUI ini, pada dasarnya sudah jamak di kalangan sebagian umat Islam, dengan alasan menjaga akidah. Meski demikian, haram dan tidaknya, sampai saat ini masih menjadi perbedaan di kalangan ulama. Ada yang mengharamkan, memakruhkan, membolehkan, dan adapula yang menghukuminya sunah.
Tadi pagi, pengasuh Lawang Ngajeng, Gus Wahyu NH Aly melalui broadcast BBM, menyampaikan, "Met Natal dan Tahun Baru. Selamat merayakan kelahiran juru selamat, Nabi Isa as. Semoga berkah terlimpah kepada pengikutnya yang penuh kasih...."
Pada kesempatan yang berbeda, dari bulan November-Desember 2012 ini, saya juga diajak berkeliling ke Maluku dan Papua oleh Gus Wahyu NH Aly , dalam acara meresmikan Lawang Ngajeng cabang Maluku. Selain itu, juga turut ikut mendampingi Gus Wahyu, menghadiri undangan-undangan di beberapa daerah di Maluku, yang di antaranya berjumpa dengan ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Pdt. Tot Duan, anggota DPRD I Maluku Utara Pdt. Sadrak Tongo-Tongo, ketua DPRD II Halmahera Utara Samsul Bahri Umar, sekretaris Dewan Adat yang juga anggota DPRD Jesaya, pendeta gereja Katolik Pdt. Justinus Rahaelwaren di Halmahera Barat, Pdt. Ir. Roni Muluwere di Jailolo, Pdt. Yeti, Msi di Halmahera Barat, dan lain-lain.
Selain menghadiri undangan pribadi, budayawan sekaligus penulis yang dikenal pemikirannya dalam membumikan ushul fiqh, Gus Wahyu, juga menghadiri undangan acara Natal di gereja GEMNI yang diselenggarakan oleh Kompi B di Halmaera Barat. Sebagai tamu kehormatan, Gus Wahyu terlihat antusias mengikuti acara yang ada di dalamnya, dari mendengarkan khutbah sampai menikmati sajian lagu-lagu pujian.
Berikut beberapa foto yang sempat saya abadikan bersama Gus Wahyu NH Aly yang juga memiliki akun di Kompasiana, saat di Maluku dan Papua:
1. Gus Wahyu saat menghadiri Natal di gereja GMI di Halbar, bersama Pdt. Yeti:
2. Gus Wahyu bersama Pdt. Ir. Roni Muluwere
3. Gus Wahyu bersama Pdt. Sadrak Tongo-Tongo di Halut:
4. Gus Wahyu bersama sekretaris Dewan Adat, Ir. Jesaya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H