Lihat ke Halaman Asli

Akrom Irvandi

Mahasiswa sastra Inggris Universitas Bangka Belitung

"Tanggung Jawab" dari Responsible Consumption and Production

Diperbarui: 5 Juni 2023   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Program ini bertujuan untuk mempromosikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, efisien dalam penggunaan sumber daya, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dalam konteks ini, pengelolaan sampah menjadi elemen kunci dalam mencapai tujuan tersebut. 

      Kali ini saya akan membahas beberapa solusi dalam pengelolaan sampah, dalam responsible consumption and production. Ada beberapa kegiatan yang bisa menjadi suatu jalan untuk melakukan pengelolaan sampah tersebut. Seperti, pemilahan sampah - sampah dan daur ulang, kompos dan pengomposan, reduksi sampah dan pengemasan berkelanjutan. Kampanye dan edukasi juga bagi setiap orang dalam rangka melaksanakan tugas dari Responsible Consumption and Production ini. 

     Responsible Consumption and Production merupakan aspek penting dalam pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan sampah yang efektif memainkan peran penting dalam mencapai praktik Responsible Consumption and Production. Pengelolaan sampah mencakup sampah rumah tangga, sampah sejenis yang dihasilkan oleh rumah tangga, dan kategori sampah tertentu. Pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Selain itu, proses produksi yang tidak bertanggung jawab dapat menghasilkan limbah kimia yang mencemari tanah dan sungai di sekitarnya.

       Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan bentuk tanggung jawab dari kegiatan konsumsi dan produksi. Yang termasuk dalam kategori Responsible Consumption and Production. Konsumsi yang berlebihan juga pasti akan menghasilkan limbah yang berlebihan, sehingga mempengaruhi kapasitas tempat pembuangan limbah yang ada. Menurut Waste Management (2021), pengelolaan sampah merupakan aktivitas untuk mengelola sampah dari awal hingga pembuangan, meliputi pengumpulan, pengangkutan, perawatan, dan pembuangan, diiringi oleh monitoring dan regulasi manajemen sampah.

     Sebagai contoh pada laporan CNN Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat terdapat kenaikan kegiatan belanja daring selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun 2020. Dari 1-5 kali sebulan menjadi 1-10 kali sebulan, dengan 96% dari hasil belanja daring (online) masyarakat dibungkus plastik. Pasalnya, Indonesia memegang rekor sebagai penyumbang sampah plastik nomor dua terbesar di dunia setelah China. Tentunya ini menjadi suatu hal yang seharusnya tidak dibanggakan melainkan membuat malu negara kita. 

     Di Bangka Belitung, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus gencar melakukan aksi pengurangan sampah. Salah satunya dengan mendirikan Bank Sampah "El Ha Ka". Bank sampah "El Ha Ka" yang bertujuan untuk menanggulangi urusan sampah pada perkantoran tetapi juga urusan di lingkungan sekitarnya. Ada juga cara penanggulangan sementara, contohnya tempat pembuangan sampah sementara di tempat - tempat umum yang memiliki potensi buangan sampah. Contohnya seperti pembuangan sampah pada area pembelanjaan yang tidak terawat atau berantakan berikut. 

Seperti di tempat pada gambar yang berlokasi di daerah ketapang, pelabuhan pangkal balam disuatu pasar Bangka Belitung. Yang dimana di gambar tersebut tertera tidak adanya tempat penampungan untuk sampah yang menjadi limbah dari pasar tersebut. Meskipun begitu, sekarang pada setiap beberapa jarak rumah sudah ada tong sampah umum yang menjadi tempat sampah umum "sementara". Nantinya sampah - sampah tersebut akan diambil oleh mobil sampah setiap beberapa hari. 

     Ada juga beberapa upaya yang dapat menjadi dasar praktik pencegahan pada sistem operasi pengelolaan sampah berkelanjutan. Seperti, 

1. Pemilahan Sampah dan Daur ulang

Salah satu praktik paling umum dalam pengelolaan sampah adalah pemilahan sampah dan daur ulang. Melalui pemilahan yang efektif, sampah dapat dipisahkan menjadi fraksi yang berbeda. Seperti plastik, kertas, logam, dan bahan organik. Setiap fraksi kemudian dapat diolah kembali melalui proses daur ulang yang tepat. Pemilahan sampah dan daur ulang ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru.

2. Kompos dan Pengomposan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline