Dalam setiap perkaderan organisasi manapun, pasti memiliki para pengelola, pembimbing, kepala pembaharu, atau biasa disebut Instruktur. Instruktur pada umumnya diartikan sebagai suatu bersifat tunggal. Menurut KBBI yaitu orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan latihan dan bimbingannya. Arti lainnya dari instruktur adalah pengajar.
Tetapi dalam perkaderan, pastinya sedikit tidaknya peserta (kader) perkaderan yang menjadi objek dari keberadaan instruktur. Oleh sebab itu instruktur dituntut memiliki sifat dan sikap yang membuat para peserta menjadi skeptis bahkan cendrung menunjukan ketidaksukaannya kepada instruktur. Maka dari itu, mari kita kenali 5 tipe instruktur yang dirindukan kader :
1. Humoris
Menjadi instruktur yang humoris juga membutuhkan nuansa forum yang bisa diajak untuk tertawa dengan nyaman. Instruktur humoris biasanya ia memberikan arahan dengan cara yang tidak kaku, penyampaian materi dengan nada ataupun irama-irama berisi candaan.
Instruktur humoris biasanya lebih cenderung diingat bahkan dirindukan oleh para peserta perkaderan karena pribadi dan pembawaan yang tidak membuat kantuk. Pelbagai cara apapun dan setegang apapun senyum instruktur sudah menjadi bahan tawa para peserta, maka perlu adanya pendekatan individual secara kolektif untuk hal tersebut.
Contoh seperti pada pemaparan materi, instruktur memberikan gestur tubuh atau gestur wajah yang lucu, itu bisa saja masuk akal sebagai instruktur humoris.
2. Perhatian
Dalam setiap perkaderan atau pelatihan yang memakan waktu yang banyak, pastinya peserta perkaderan memiliki banyak kebutuhan bahkan keluhan bervariasi. Disinilah tingkat kepekaan instruktur diuji dengan memberikan perhatian yang lebih. Karena secara umum, individu peserta tidak menyukai instruktur yang galak, bodo amat, cuek dan mendominasi emoisonal.
Instruktur yang perhatian juga bagian penting untuk membentuk kesadaran dan memori kolektif tentang apa yang harus diberikan kepada peserta. Perhatian yang dimaksud berupa "tidur yang nyenyak, habis ini makan ya, nanti habis makan segera ke ruangan, atau oke kita games dulu, kelihatan kalian ngantuk". Sekecil perhatian akan dirindukan kalau ada perasaan nyaman, bukankah seperti itu yang sering terjadi. Sebab adapula instruktur yang sama sekali tidak memberikan perhatian dan cenderung cuek dengan kondisi peserta yang sudah mulai ngantuk dan lainnya.
3. Tegas versi lembut
"Jika tidak bertanya maka saya yang akan bertanya", kurang lebih salah satu tipikal instruktur yang tegas versi lembut kalau kata Kakanda Muhamad Andrian. Tipe instruktur demikian memberikan penegasan yang umum untuk mentreath para kader untuk aktif tanpa adanya tekanan secara moril. Berbeda dengan instruktur yang baperan yang jika tidak ada yang bertanya, maka ia langsung menjudge lain sebagainya.