Lihat ke Halaman Asli

Kurungan Waktu

Diperbarui: 29 Desember 2015   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kurungan waktu membuat kita terjebak.Kita akan menuju Indonesia yang baru,sistem yang baru tapi tiap tiap itu dimulai kita sepertinya tak bisa lari dari kurungan waktu.

Kurungan waktu kita selalu kembali pada era yang sudah kita lalui karena bangsa kita adalah bangsa bidaya dimana setiap budaya kita kembali pada kurungan waktu lampau.Banyak sistem baru tapi kita suka pakai yang lama mengapa demikin karena setiap ada yang baru kita sulit beradaptasi tak seperti Bunglon dimana ada tempat baru disitu dia beradaptasi.Kurungan waktu telah membuat kita lupa  kalau kita hidup diera yang baru Tradisi memang menguatkan kita sebagai bangsa tapi tradisi juga yang melemhkan bangsa kita.Tradisi kita tak mampu melampaui kecanggihan statelit dimana bangsa lain mampu melihat tradisi kita mereka justru menyerng dengan kelemahan tradisi kitaKita berjuang melestarikan tradisi kita tapi anak anak kita pemegang trdisi justru berbalik menyerang kita dimana mereka asik dengan dunia mereka sendiri yang ada dalam genggaman tak perlu berkunjung mereka sudah saling mengenal Kita terkurung dengan ruang waktu yang sempit dimana kesibukan kita menghruskan kita berkerja kita kadang lupa sebagai mahluk sosial Kita tak mampu bebas dari kurungan waktu. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline