Film cinta laki-laki biasa merupakan film romantis religi Indonesia yang dirilis pada bulan desember tahun 2016, alur cerita dalam film ini di adaptasikan dari cerpen karya Asma Nadia yang berjudul sama dengan filmnya, Asma Nadia baru pertama kali bekerja sama dengan star vision plus, film ini disutradai oleh Guntur Soeharjanto dan di bintangi oleh aktor dan aktris ternama Deva Mahendra, Velove Vexia, Nino Fernandes, Muhadkly Acho, Adi Nugroho, Donita, Uli Herdinansyah, Dini Aminarti dan lainya. Film ini sangat menginspirasi banyak orang utamanya kalangan para pemuda yang cenderung senang dalam hal percintaan karena sedang masanya. Film ini sekaligus mengajarkan para pemuda bahwa hubungan ke jenjang pernikahan tidak harus selalu diawali dengan pacaran, namun bisa dengan cara yang lebih baik yaitu Ta'aruf. Film ini utamanya mengisahkan tentang cinta seorang laki-laki biasa yang luarbiasa terhadap perempuan yang istimewa, perempuan itu berasal dari keluarga yang memiliki harta kekayaan yang melimpah ruah namun dia juga memiliki kepribadian yang sangat bagus, tentu laki-laki itu bukan mencintai pada perempuan tersebut hanya karena kekayaan harta yang dimiliki namun karena sisi kebaikan yang lain yang perempuan tersebut miliki. Kisah cinta mereka benar benar sangat luar biasa karena bisa saling melengkapi antara satu sama lain. Cinta yang dibungkus atas dasar ketakwaan dengan tidak mengedepankan egonya masing-masing sehingga dapat membentuk keluarga yang harmonis dan romantis.
Aktor utama dalam film ini adalah Deva Mahendra yang berperan sebagai Rafli dan Velove vexia yang berperan sebagai Nania mereka berdua merupakan aktor utama dalam film ini. Diawali dengan perjumpaan seorang Nania dengan Rafli yaitu saat Nania seorang mahsiswi arsitektur yang sedang praktik kerja lapangan disebuah lokasi proyek pembangunan rumah sederhana saat itu Rafli merupakan mentornya Nania. Kemudian saat Nania menjalani praktik kerja lapangannya tersebut hari demi hari Nania lalui dengan giat dan penuh ketekunan, Nania mendapatkan banyak sekali ilmu ilmu yang amat luarbiasa, bukan hanya mengenai arsitektur namun juga tentang nilai-nilai kehidupan. Nania sangat terkesan dengan pemikiran dan perilaku sosok Rafli, Rafli mengajarkan banyak sekali tentang kesederhanaan dalam hidup yang belum pernah Nania jumpai di kalangan keluarganya yang bergelimang harta dam selalu hidup dalam kemewahan, contohnya Nania awalnya tidak suka makan pete, namun rafli menyuruhnya untuk mencobanya terlebih dahulu sehingga akhirnya Nania mau dan bahkan senang untuk makan pete, lalu Nania juga memperhatikan Rafli yang memiliki attitude yang mulia, ulet dan rajin dalam menjalani pekerjaannya serta rajin ibadah taat pada tuhannya, seiring berjalannya waktu Nania nampak salut terhadap Rafli, Nania mengatakan bahwa Rafli itu unik, unik dalam segala-galanya. Begitu pula sebaliknya Rafli pun juga tertarik dengan sosok Nania, perempuan yang cerdas, pintar, ulet, tekun, darmawan, nurutan, tidak manja dan memiliki etika yang baik.
Suatu waktu asistennya Rafli yang bernama tole menikah, lalu dia mengundang semua rekan-rekan kerjanya termasuk Rafli dan Nania. Kemudian harinya pun tiba mereka semua mendatangi acara resepsi pernikahanya tole dengan riang gembira, bercanda tawa bersama menikmati suasana kebahagian pada acara tersebut, kemudian setelah akhir acara tersebut Nania dan Rafli pergi ke kali untuk beristirahat sejenak sambil mengobrol membicarakan tentang keseruan diacara pernikahannya tole barusan, disela obrolannya Rafli mengatakan tentang kisah mereka (tole dan istrinya), bahwa mereka adalah pasangan yang serasi karena mereka bisa menikah dengan cara lewat taaruf, kemudian Nania bertanya kepada Rafli: "gimana mungkin seseorang yang gak pacaran langsung menikah? Bukannya kalau mau nikah itu kita harus kenal dengan pasangan kita yaa?". Lalu Raffi menjawab: "yaa benar, kenal sekenal-kenalnya, tapi kenal dalam rangka untuk ke jenjang pernikahan". Nania nanya lagi "terus kalau gak cocok gimana?" kemudian rafli menjawab dengan kalimat mutiara yang menyentuh hati Nania "Laki-laki yang berani mengajak perempuan untuk taaruf adalah laki-laki yang yakin, bahwa perempuan itu akan cocok untuknya" lalu Nania bertanya untuk yang terakhir kalinya "lalu perempuan seperi apa yang cocok untuk kang Rafli?" Rafli menjawab "Yang saya lihat dan menutupi aurotnya, agar bisa sama-sama ke surge" kemudian suasana hening seketika. Ucapan Rafli tersebut menimbulkan isyarat bahwa Rafli menyukai sosok Nania.
Selanjutnya setelah Nania menjalani praktik kerja lapangan berbulan-bulan tidak terasa waktunya pun telah usai, akhirnya Nania mengakhirinya. Kemudian singkat cerita Nania pun lulus kuliah dan kemudian kerja sebagai arsitek yang terkenal. Lalu setelah Nania dan Rafli tidak pernah bertemu lagi selama dua tahun semenjak Nania telah menyelesaikan praktik kerja lapangan waktu itu, akhirnya Rafli pun datang ke tempat kerjanya Nania untuk mengajak Nania Taaruf dan Nania pun menerimanya, kemudian Nania mengenali Rafli pada keluarganya bahwa Rafli adalah calon suaminya Nania, lalu saat keluarganya Nania tahu bahwa Rafli hanyalah seorang mandor proyek, mereka semuapun kaget sampai-sampai ibunya Nania pingsan, mereka keluarganya Nania seakan tidak bisa menerima Nania nikah dengan Rafli karena disisi lain mereka menolak seperti itu, karena Nania telah dijodohkan dengan seorang dokter lulusan Univeritas di Jerman yang kaya raya dan sangat jelas bibit, bebet dan bobotnya. Lalu ibu dan kakak-kakaknya Nania berusaha keras mencari cara agar Nania tidak menjadi nikah dengan Rafli. Namun Nania bersih keras dia tidak mau mengikuti usulan dan masukan dari ibu dan kakak-kakaknya itu karena ia sangat yakin bahwa ia akan hidup Bahagia dengan Rafli.
Akhirnya Nania pun menikah dengan Rafli, mereka hidup dengan amat bahagia dengan segala kesederhanaan-kesederhanaan yang mereka miliki, mereka menjadi keluarga yang harmonis dan romantis, mereka dikaruniai dua anak laki-laki dan perempuan yang mereka beri nama Yasmin dan Yusuf. Ditengah kebahagiaan mereka seperti itu, di sisi lain tetap saja keluarganya Nania masih terus menganggap remeh pada Rafli, namun Rafli selalu bersabar dengan keadaan tersebut. Selanjutnya pada saat ingin foto keluarga besar, Rafli dan Nania pun mengetahui konflik-konflik yang dialami oleh keluarga-keluarga kakak-kakaknya, mereka sadar dan sangat bersyukur, lebih baik keluarga mereka yang hidup dengan serba sederhana namun mereka bisa hidup dengan penuh kebahagiaan dari pada seperti keluarga kakak-kakaknya Nania yang kelihatanya hidup dengan kemewahan namun mereka malah banyak masalah dan mereka gagal menciptakan keluarga yang harmonis.
Berikutnya, suatu hari Nania mengalami musibah kecelakaan yang membuat tubuhnya lumpuh bahkan sampai mengalami amnesia yang sangat parah sehingga Nania harus kehilangan memori-memori ingatannya, Nania tidak bisa ingat apapun dan siapapun. Rafli dan keluarganya Nania sangat merasa sedih sekali. Cobaan yang sangat berat menimpa pada mereka, Namun Rafli sangat sabar menghadapi musibah yang besar tersebut, Rafli tetap gigih untuk selalu membantu pengobatan Nania meskipun dia harus membagi waktu untuk bolak balik ke rumah sakit dan harus mengurusi anaknya Yasmin dan Yusuf dirumah. Waktu demi waktu pengobatan Nania terus berlangsung sehingga mengeluarkan biaya yang sangat banyak sekali sampai pada akhirnya Rafli pun terpaksa menjual rumahnya demi kesembuhan Nania. Kemudian lambat laun keadaan Nania semakin membaik, Nania sudah bisa berjalan dengan normal namun Nania masih belum bisa mengingat memori-memori ingatannya seutuhnya, akhirnya keluarganya Nania dan Rafli sepakat akan membawa Nania ke Jerman untuk menjalani perawatan disana sampai Nania benar-benar sembuh. Saat Nania dijemput akan berangkat ke Jerman, ternyata keajaiban terjadi alhamdulillah Nania sembuh dengan kehendak Alloh yang maha kuasa, sehingga Nania tidak jadi pergi ke Jerman untuk menjalani pengobatan disana.
Tamat.....
Banyak sekali pembelajaran tentang kehidupan yang bisa kita petik dari film cinta laki-laki biasa ini, diantaranya : tentang menjalani hubungan ke jenjang pernikahan dengan taaruf, kebahagiaan tidak melulu diukur melalui harta dan materi namun dengan cara yang sedrhana pun bisa sangat Bahagia, tentang pengorbanan hidup yang tak kenal lelah berjuang untuk orang yang kita cintai dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H