Manchester United telah resmi memecat Erik Ten Hag yang telah menukangi tim selama kurang dari 2,5 musim atas rentetan hasil buruk di awal musim 2024/25 ini. Keputusan tersebut memaksa pihak manajemen, yakni INEOS dan Glazers untuk segera menemukan pengganti yang potensial guna menangani tim yang tengah babak belur.
Fabrizio Romano, jurnalis bola kenamaan, baru-baru ini telah bersabda "here we go" yang sekaligus menjadi bukti sahih penunjukan Ruben Amorim sebagai pemegang takhta kepelatihan Setan Merah berikutnya.
Mundur sedikit ke belakang, nama Ruben Amorim sempat mencuat ke permukaan sebagai salah satu calon pengganti Jurgen Klopp di Liverpool, sebelum akhirnya mereka resmi menunjuk Arne Slot. Meskipun tidak terpilih, tapi naiknya nama pelatih berusia 39 tahun itu bukanlah tanpa alasan.
Pasalnya, semenjak ditunjuk menjadi pelatih Sporting Lisbon di pertengahan musim 2019/20, Ruben Amorim sukses mengantarkan tim berjuluk Sportinguistas Lees itu menyabet dua kali gelar liga Portugal, dua piala liga, dan satu piala super Portugal. Namun, itu semua tentu bukan jaminan kesuksesan.
Apalagi semua pendahulunya seperti Lois van Gaal, Jose Mourinho, hingga Erik Ten Hag juga datang ke Old Trafford dengan penuh kebanggan dan gelimang trofi sebelum akhirnya ditendang tanpa harga diri.
Sekarang yang menjadi pertanyaan, bakal sejauh mana skuad Manchester United ini melaju di bawah kepemimpinannya? Topik tersebut tentu masih sangat jauh untuk dibahas, tetapi paling tidak kita bisa menilai seberapa kuat Setan Merah di bawah Amorim dari taktik dan gaya melatihnya. Berikut pembahasan selengkapnya.
Starting Line Up Manchester United Ala Ruben Amorim
Selama menukangi Sporting, Ruben Amorim paling kerap menggunakan pakem formasi 3-4-3. Formasi tersebut memungkinkan tim asuhnya memiliki pertahanan solid sekaligus penyerangan efektif karena kehadiran dua wing-back yang turut andil dalam semua proses permainan dan memastikan tim selalu unggul kuantitas.
Ketika berada dalam situasi bertahan contohnya, Amorim akan memerintahkan dua wing-backnya turun sejajar dengan tiga bek tengah, sehingga di atas kertas mereka seakan bermain dengan lima bek.
Namun, yang tak kalah menarik adalah: meskipun selalu mengutamakan keunggulan jumlah pemain, Amorim tidak suka bermain pasif. Pelatih berkebangsaan Portugal itu justru gemar memasang garis pertahanan tinggi dan melakukan high press. Hal ini ditujukan untuk mempersempit jalur passing musuh, sehingga timnya bisa merebut bola secepat mungkin dan mendominasi penguasaan bola.
Sementara itu, dalam hal penyerangan, Ruben Amorim kembali menekankan superioritas dalam hal jumlah pemain dengan memanfaatkan wing-back. Keunggulan itu nantinya akan memaksa lawan meninggalkan ruang kosong di sepertiga wilayah mereka, sehingga barisan penyerang lebih mudah melakukan eksploitasi dengan kombinasi umpan maupun skil individu.
Lantas, bagaimanakah susunan line up Manchester United yang paling ideal untuk mengakomodasi taktik Ruben Amorim?