Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Akmal Latang

Melihat hidup ini dari perspektif sendiri, bukan mata orang lain

5 Pidato Prabowo yang Jarang Dipahami Media

Diperbarui: 5 Desember 2018   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo Subianto. Foto: wowkeren.com

Dalam berbagai kesempatan pidato Prabowo Subianto, seringkali dilontarkan persoalan pelik yang jarang dimengerti oleh beberapa kalangan, terutama kalangan yang memang tingkat literasinya rendah. Penulis bukan ingin mengatakan bahwa,orang indonesia itu bodoh, namun beberapa analisa penulis terkait hal yang digunakan untuk mendiskreditkan pidato Prabowo ternyata hanya karena minimnya pemahaman orang tersebut, baik langsung saja, berikut 5 narasi Prabowo yang banyak disalah artikan:

  1. 2030 Indonesia bubar.

Beberapa bulan lalu sempat viral pidato Prabowo Subianto yang sempat menyinggung tentang kemungkinan Indonesia bubar pada tahun 2030, penulis telah melihat secara keseluruhan video dari pidato Prabowo terkait hal ini, itu yang menjadi dasar penulis mengatakan hal ini hanya pelintiran semata.

Prabowo sesungguhnya hanya menjelaskan isi dari sebuah buku yang berjudul Ghost Fleet walaupun sifatnya fiksi namun buku ini ditulis oleh P. W. Singer seorang ilmuwan politik, sarjana hubungan internasional dan spesialis perang abad ke-21 Amerika, jadi buku ini bisa dikatakan hasil analisa dari seorang ahli yang kemudian menggambarkan bagaimana perang bisa membuat nama indonesia hanya sebuah cerita alias bubar pada tahun 2030.

Namun kutipan Prabowo dipotong oleh beberapa media kemudian menyimpulkan bahwa Prabowo adalah seorang yang pesimis dan selalu berpikiran buruk, menurut hemat penulis setelah menyaksikan full pidato Prabowo, ia hanya ingin menyampaikan kesedihannya dimana seorang ahli menggambarkan bahwa Indonesia akan bubar di tahun 2030, sebagai warga negara Indonesia, siapa yang tidak sedih melihat Indonesia yang diprediksi oleh peneliti luar negeri akan bubar.

  1. 99% orang Indonesia miskin

    Beberapa kali headline di media pemberitaan juga menyimpulkan bahwa Prabowo mengeluarkan data yang tidak valid yakni 99% orang Indonesia miskin, dalam narasi pidatonya, Prabowo jelas-jelas mengatakan hanya 1% rakyat yang menikmati kekayaan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, jadi tidak benar jika disimpulkan 99% sisanya miskin.

    Orang yang mengatakan ini berarti tidak menyaksikan secara utuh atau sangat minim literasi saat menyaksikan pidato Prabowo Subianto, sebab jika keadaan ekonomi rakyat hanya dibagi menjadi 2 yakni kaya dan miskin berarti orang tersebut terlalu sempit memaknai keadaan sosial ekonomi dalam suatu negara.

    Dalam ilmu ekonomi kebanyakan diklasifikasikan strata sosial ekonomi terbagi atas tiga yakni Golongan sangat kaya, golongan ini termasuk kapitalis, borjuis, pengusaha, konglomerat kaya raya, kemudian selanjutnya golongan kedua yakni golongan menengah, golongan ini termasuk kaya namun masih pas-pasan, golongan ini banyak dihuni oleh pegawai pemerintah atau swasta, kemudian yang ketiga golongan miskin atau sangat miskin.

    Jadi yang dimaksud Prabowo yakni hanya 1% dari kita yang menguasai secara berlebihan kekayaan yang ada di indonesia atau yang termasuk pada golongan pertama yang saya jelaskan diatas, sedangkan 99% nya terbagi di jenjang menengah dan miskin.

  1. 55% orang indonesia buta huruf

    Lagi-lagi narasi pidato Prabowo saat menghadiri acara Indonesia Economic Forum di Shangrila Hotel kembali disalah artikan, bahkan dipotong sedemikian rupa sehingga menyajikan arti yang berbeda, wajar saja, jika wartawan yang menulis kembali pidato berbahasa inggris tersebut salah arti yah karena mereka termasuk "lagi-lagi" minim literasi.

    Entah kenapa sampai segitu nekatnya wartawan memotong video pidato Prabowo Subianto yang mengatakan 55% Orang Indonesia buta huruf secara fungsional (functionally illiterate) padahal pada pidato tersebut Prabowo menjelaskan functionally Illiterate yang dimaksud yakni orang yang bisa membaca namun tidak paham apa maksud dari yang dibacanya itu, tentunya ia jelaskan dalam bahasa inggris pula.

  1. Universitas Indonesia hanya punya 1 profesor Fisika

    Lagi-lagi berhasil dipelintir oleh sebagian media pendukung Jokowi dari Pidato Prabowo yang "lagi-lagi" berbahasa inggris semasa dengan poin ke-3 di atas, dalam pidato tersebut ia kembali menceritakan pertemuan dirinya dengan seorang  fisikawan penerima nobel dari amerika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline