Indonesia merupakan negara demokrasi yang memberikan warga negaranya kebebasan salah satunya dalam memilih pemimpin yang dianggap berkapasitas menahkodai NKRI selama 5 tahun melalui Pemilihan Umum, usia pemilih yang sah adalah minimal 17 tahun hal ini dimaksudkan bahwa masyarakat yang memberikan suaranya diharapkan berasal dari kalangan masyarakat yang telah memiliki tingkat kematangan berpikir yang cukup.
Kaum milenial yang dimaksud dalam artikel ini adalah masyarakat yang lahir tahun 1980 sampai 2000 atau sekitar 17 sampai 35 tahun, menurut data dari Poltreking Indonesia bahwa setidaknya ada 40% Pemilih Milenial (sumber), namun tahun ini diperkirakan partisipasi pemilih Milenial mencapai 76%-77% jumlah ini cukup besar dibanding pemilih dari rentang usia lainnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa meraup suara kaum milenial merupakan strategi yang sangat ampuh untuk memenangkan bursa pilpres tahun 2019 mendatang, namun hal ini tidak semudah membalikkan telapak kaki, karena mayoritas kaum milenial ini ada pada usia 17 -- 30 tahun, usia ini adalah usia kritis para pemuda dimana rasionalitas suatu ideologi sangat dipertanyakan dibanding personalitas suatu tokoh agar menjadi idola kaum ini.
Jauh sebelum mendaftarkan diri menjadi calon Presiden Republik Indonesia Prabowo subianto yang merupakan Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra telah menjadi sosok yang dikagumi oleh kaum milenial, hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya:
Pertama yaitu aspek penggunaan media internet, Pengguna internet di Indonesia menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tahun 2017 bahwa setidaknya 49,52% pengguna internet adalah kaum milenial, jadi media ini sangat cocok untuk meyakinkan setidaknya separuh dari keseluruhan kaum milenial di seluruh Indonesia.
Hampir semua tokoh politik yang besar di Indonesia memiliki akun resmi mereka masing masing, begitu juga Prabowo Subianto, dilihat dari media sosial mainstream yaitu Facebook akun Prabowo Subianto memiliki jumlah penggemar sebanyak 9.643.512 sumber diakses (31/08/18), jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan akun resmi milik Presiden RI ke-7 yakni Joko Widodo yaitu sebanyak 8.501.343 sumber diakses (31/08/18), artinya ada sekitar 1.142.169 selisihnya.
Sedangkan diketahui bahwa apa yang diperbincangkan oleh netizen yang menyangkut dukungan tokoh idolanya merupakan sesuatu yang sangat sensitif bukan hanya di media tapi juga berdampak besar di kehidupan nyata.
Selanjutnya yang kedua adalah dari segi partisipasi seorang Prabowo Subianto dalam memajukan para pemuda yaitu membina berbagai organisasi seperti IPSI (Ikatan Pecat Silat Indonesia) keberhasilannya dapat dilihat dari raihan medali emas Indonesia terbanyak dari semua cabor yaitu 14 medali dari 30 keseluruhan medali emas yang diperoleh hingga hari ini 31/08/2018, kemudian TIDAR (Tunas Indonesia Raya) yang merupakan sayap Partai Gerakan Indonesia Raya dimana Organisasi ini diisi oleh para pemuda seluruh Indonesia dengan jumlah puluhan ribu secara keseluruhan.
Kemudian kader Gerindra Masa Depan (GMD) yang direkrut dari para sarjana muda terbaik di seluruh Indonesia dengan maksud membina kedisiplinan, jiwa kepemimpinan, politik dan banyak lagi pembekalan ilmu dan keterampilan yang diajarkan untuk anak bangsa agar menjadi pemimpin yang jujur, amanah, disiplin, berani dan setia serta bertaqwa kepada tuhan YME.
Jumlah kader ini hanya mencapai ribuan tersebar di semua provinsi di Indonesia namun tidak dapat diremehkan pasalnya salah satu syarat untuk lulus dari pengkaderan GMD adalah mampu melakukan penggalangan massa secara aktif di segala lini dan dalam kondisi apapun, dan banyak lagi organisasi lokal pemuda binaan Prabowo Subianto.
Kemudian alasan ketiga yaitu kebanyakan tokoh masyarakat yang menjadi panutan para kaum milenial turut menuangkan pemikiran dan gerakannya yang dapat mendukung Prabowo Subianto untuk menggantikan Joko Widodo pada pilres 2019 yang akan datang contohnya Rocky Gerung, Ustadz Abdul Somad, Ahmad Dhani dan masih banyak lagi.