Lihat ke Halaman Asli

Akmalia Bintang M

Universitas Kristen Satya Wacana

Siswa Aktif Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi yang Kreatif

Diperbarui: 23 Februari 2024   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur Pendidikan, baik Pendidikan formal maupun nonformal pada jenjang Pendidikan dan jenis Pendidikan tertentu.             

Setiap siswa memiliki ciri khas masing-masing yang membuat mereka berbeda berbeda satu sama lain, seperti gaya belajar. Ada yang memiliki gaya belajar visual yang cenderung dapat menangkap atau memahami suatu informasi dengan baik melalui gambar, ada yang memiliki gaya belajar audio, ada siswa yang cenderung lebih mengerti suatu informasi atau materi secara audiovisual, atau ada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan belajar langsung dari sumbernya atau pembelajaran diluar kelas.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu cara guru memperhatikan perbedaan ciri yang dimiliki setiap siswa di kelas. Dengan demikian, guru membuat rencana belajar yang disesuaikan dengan ciri khas, kemampuan, dan gaya belajar setiap siswa. 

Dengan diberlakukannya kurikulum Merdeka guru sekarang lebih menyadari keberagaman di kelas, sehingga para guru membuat pembelajaran yang mempertimbangkan perbedaan-perbedaan tersebut. Guru mengkolaborasikan berbagai model pembelajaran, materi, dan penilaian sehingga setiap siswa dapat menguasai materi sesuai dengan ciri khas, kemampuan, dan gaya belajar masing-masing.

Dengan melihat minat dan keunikan setiap siswa, seorang guru harus mengetahui dan dapat memunculkan kebaruan dalam pembelajaran di kelas. Di era globalisasi yang terjadi saat ini atau juga dapat disebut dengan perkembangan abad ke-21, peran seorang guru tidak hanya sebatas penyampai informasi semata, namun harus mengikuti kemajuan teknologi yang ada. 

Seiring dengan berjalannya waktu, dengan teknologi yang semakin canggih pula tantangan-tantangan yang mulai bermunculan, peran guru diperlukan dan harus bisa menghadapi berbagai tantangan tersebut dengan pembelajaran yang lebih kreatif. Untuk menghadapi tantangan tersebut, guru di abad ke-21 seharusnya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membentuk kelompok berdasarkan gaya belajar masing-masing siswa. Dengan demikian, kelompok yang memiliki gaya belajar yang sama diharapkan lebih mudan bekerja sama karena cara belajar yang tidak berbada, diharapkan siswa satu kelompok tersebut dapat memahami satu dengan yang lain. 

Guru tetap harus menyiapkan materi yang interaktif, meskipun pembelajaran hanya berpusat pada siswa. Guru yang kreatif perlu memperbarui gaya mengajar supaya tetap mengikuti perkembangan jaman. Dengan memanfaatkan teknologi yang mudah diakses siswa, guru dapat membuat materi dalam banyak variasi seperti video animasi, presentasi bergerak, atau game edukasi. 

Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya cara untuk menyesuasikan siswa, namun sebagai Langkah aktif dalam mempersiapkan generasi penerus menghadapi globalisasi dunia.

Sumber :

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline