Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kualitas Produk Makanan Tradisional Getuk Lindri yang Berbahan Dasar Komoditas Lokal Desa Sentul

Diperbarui: 1 September 2021   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasuruan -- COVID-19 yang menyebar di seluruh dunia menyebabkan permasalahan serius, tak terkecuali di Negara Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak. Masyarakat dihimbau pemerintah untuk membatasi mobilitas yang bertujuan agar COVID-19  tidak menyebar lebih luas, beberapa contoh peraturan pemerintah untuk mengatasi pandemi diantaranya penerapan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), penyekatan antar wilayah, protokol kesehatan (menggunakan masker, jaga jarak, tidak berkerumun, dan cuci tangan), penutupan berbagai fasilitas umum dan tempat wisata, dll.

Akibat adanya beberapa kebijakan COVID-19  menimbulkan permasalahan bagi masyarakat, salah satunya adalah krisis ekonomi yang terjadi saat ini. Banyak pengusaha rumahan/home industry yang pendapatannya menurun drastis. Melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diselengarakan oleh Universitas Jember dengan tema Back to Village diharapkan dapat membantu warga desa untuk bangkit di era pandemi.

Program KKN yang dilakukan di Desa Sentul dengan sasaran pengusaha getuk lindri ibu Hanti Purwanti (45) yang terdampak COVID-19 , melalui program KKN ini  diharapkan dapat membantu menstabilkan perekonomian dengan beberapa inovasi baru yang berasal dari kerja sama antara mahasiswa dan pengusaha.

Pengusaha diberikan pemahaman mengenai cara membuat produk yang diminati oleh konsumen meliputi peningkatan kualitas bahan baku, logo produk, kemasan, dan pemasaran produk secara online melalui media sosial. Bahan baku produk berasal dari petani di Desa Sentul sehingga mudah didapatkan dan merupakan komoditas lokal desa yang banyak dibudidayakan oleh petani. Menurut Ibu Hanti Purwanti (45) kurangnya minat pembeli makanan tradisional disebabkan oleh kurangnya pengetahuan konsumen akan makanan tradisional, terutama getuk lindri. Kurangnya pengetahuan konsumen menyebabkan makanan tradisional kalah saing dengan makanan modern yang banyak beredar saat ini. Maka dari itu produk dikenalkan secara online melalui media sosial agar jangkauannya lebih luas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline