Lihat ke Halaman Asli

Keluarga Sebagai Pilar Pembangunan

Diperbarui: 3 Juli 2017   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Puan Maharani Memaknai Keluarga Sebagai Pilar Pembangunan

Peran penting keluarga tak bisa diacuhkan dalam perkembangan hidup seseorang, sebab dari sanalah ‘pembentukan’ awal seseorang dimulai. Keluarga yang baik, akan menghasilkan generasi yang baik pula, dan begitu pula sebaliknya. Meski bukan jaminan, tapi dengan keluarga yang baik akan tercipta harapan untuk masa depan yang lebih baik juga. Itulah sebabnya, keluarga adalah pondasi dalam pembentukan manusia dan pembangunan bangsa.

Mungkin karena itu pulalah, Puan Maharani, melakukan revitalisasi peran dan fungsi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai wujud implementasi dari urgensi keluarga dalam membangun manusia Indonesia menjadi lebih baik. Melalui BKKBN juga kita bisa menikmati program “Kampung KB”, salah satu program kreatif untuk menjaga pertumbuhan penduduk yang berimplikasi pada percepatan kesejahteraan.

Tidak hanya itu, melalui Kementerian Sosial (Kemensos), Puan Maharani juga menjadi bagian penting dari implementasi Program Keluarga Harapan (PKH), termasuk pemberian Kartu Keluarga Sejahtera, yang telah dirasakan oleh banyak rakyat dalam membantu kebutuhan sehari-hari. Setidaknya, hal itu menjadi wujud dari kehadiran pemerintah untuk kesejahteraan, terutama dalam konteks pembangunan manusianya, melalui program pendidikan dan kesehatan dalam keluarga.

Komitmen besar untuk membangun keluarga itu, ditunjukkan dalam rangka Hari Keluarga Nasional, misalnya, dengan tegas Puan Maharani menyatakan urgensi keluarga, yaitu sebagai tempat untuk membentuk perilaku yang berbudi pekerti, memiliki semangat pantang menyerah, dan berjiwa gotong-royong dimulai dari keluarga. Keluarga, adalah tempat pertama dan utama untuk memulai dan menyemai nilai-nilai keIndonesiaan, terutama dalam konteks revolusi mental.

Artinya, membangun Indonesia meniscayakan pembangunan keluarga, sehingga Puan Maharani merasa penting untuk memperkokoh ketahanan keluarga sebagai pilar yang sangat penting dalam menjadikan manusia Indonesia yang bermartabat, berkemajuan dan berkepribadian. Tanpa membangun keluarga, tak mungkin membangun bangsa. Dengan keluarga, bersama menuju sejahtera. Kira-kira begitulah keinginan Puan Maharani.

Maka, tak perlu lagi ada kesangsian tentang komitmen dan konsistensi Puan Maharani terhadap pembangunan manusia Indonesia melalui keluarga. Banyak program dan upaya yang telah dilakukan dalam mendukung kemajuan dan perubahan bangsa melalui program yang tertuju langsung dalam pembentukan dan perbaikan keluarga Indonesia.

Bagi Puan Maharani, keluarga adalah pondasi, yang akan menentukan kokoh dan tidaknya ketahanan bangsa ini dalam konteks pembangunan manusia yang berkarakter dan berkepribadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline