Haji merupakan perjalanan spiritual
pada hakikatnya manusia selalu membutuhkan sebuah ketenangan, walau realitasnya dalam kehidupan nyata, manusia tidak mendapatkan hal tersebut, hingga dalam budaya kita jika ada seseorang meninggal dunia, kebanyakan orang berucap "semoga tenang di alam sana" . itulah cerminan dari realitas manusia mencari arti dari sebuah makna ketenangan.
Haji merupakan perjalanan spiritual yang membutuhkan dorongan atas dasar ekonomi (Maliyah) dan kemauan yang kuat dalam diri untuk mampu berkumpul di Makkah lillahi ta'ala. Hal ini sesuai dengan pandangan normatif yang menjelaskan bahwasannya haji adalah ibadah yang sarat dengan kemampuan maliah (ekonomi), sekaligus sebagai puncak ibadah yang berat, baik fisik maupun rohaniah.
Ibadah haji meruapakan sutau kewajiban jika seseorang tersebut mampu, mampi dari segi finansial maupun jiwanya. Dan seperti yang disebutka di atas penulis ingin pembaca suatu apa-apa bisa kita kembalikan kepada kitab suci dan norma-norma yang ada di negeri ini. Dan perlunya di itngkatkan ketakwaan kita untuk dalam urusan ibadah termasuk ibadah haji. Bab ini dibahas mengenai perjuangan dalam hidup. Dalam hidup manusia membutuhkan perjuangan dan pengorbanan, semakin besar perjuangan dan pengorbanan maka semakin besar pula sebuah keberhasilan. Selain dari perjuangan dan pengorbanan, potensi diri juga merupakan hal yang penting karena potensi diri adalah hal mendasar yang dibawa setiap manusia, dengan potensi serta perjuangan dan pengorbanan mampu menghasilkan pembangunann reformasi bagi umat manusia.
Dalam ibadah haji tersimpan banyak hal yang terkanung dalam pelaksanaannya, penulis menyatakan bahwa dalam ibdaha haji mampu menunjukan eratnya keterkaitan antara ajaran Islam dan ajaran Nabi Ibrahim. Ketika seorang umat melakukan ibadah haji dengan segala kemampuannya sendiri itu merupakan suatu hal yang indah, hal ini berarti menunjukan besarnya tekad hamba tersebut untuk melakukan ibadah kepada Sang Penciptanya. Karena dalam ibadah haji tidak hanya fisik dan niat saja yang harus disiapkan tetapi sejumlah materi juga harus dimiliki untuk melakukan ibadah ini.
maksud dari bab ini perihal reformasi moral yang tentunya hal paling dasar itu dari kita diri sendiri melalui perjuangan dan pengorbanan dan segala potensi diri yang dimiliki. Hal ini dicerminkan dalam ibadah haji karena dalam ibadah haji diperlukan perjuangan dan pengorbanan yang besar dan jika seseorang telah mampu melakukan ibadah haji diharapkan mampu mereformasi moral menjadi lebih baagus lagi dan berguna bagi masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H