Lihat ke Halaman Asli

Artikel Opini: Mengapa Pendidikan Seksual Harus Dimasukkan ke Kurikulum Sekolah?

Diperbarui: 21 April 2024   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: mamikos.com

Pendidikan seksual sering menjadi topik kontroversial di masyarakat. Namun, saya menganggap bahwa pendidikan seksual harus ada pada kurikulum sekolah sebagai bagian integral pendidikan komprehensif. Ada beberapa alasan kuat yang mendukung pandangan ini.

Argumentasi

1. Pencegahan kesehatan reproduksi melalui screening Puskesmas Sinar Baru Bangka

Pendidikan seksual memberi pemahaman atau pengetahuan yang dibutuhkan tentang kesehatan reproduksi, termasuk pencegahan penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan remaja. Dengan diberikannya informasi pengetahuan akurat juga tepat waktu, kita dalam pandangan sebagai institusi pendidikan dan kesehatan bisa menolong remaja memilih keputusan lebih bijaksana terkait seksualitas mereka.

Data dilansir dari Puskesmas Sinar Baru Bangka sinarbaru.puskesmas.bangka.go.id sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian penyakit menular seksual, Puskesmas Sinar baru melakukan screening ke tempat hiburan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sinar Baru. Penyakit menular seksual dapat didiagnosis dengan melakukan tes laboratorium. Contohnya seperti tes darah untuk mengetahui terdapat virus HIV atau tidak. Bila ditemukan atau mengalami tanda atau gejala penyakit menular seksual, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari dari komplikasi berbahaya. Untuk mencegah penularan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara:

  • Hindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang.

  • Rutin menjaga kebersihan organ intim.

  • Selalu gunakan alat pengaman saat berhubungan intim.

  • Vaksinasi dapat vaksin untuk mencegah HPV dan hepatitis B.

2. Pengurangan kekerasan seksual menurut World Health Organization (WHO)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline