Lihat ke Halaman Asli

Hanya Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan kemudian setitik nur itu pun meredup

lenyap mengikuti senja pulang ke makam

entah mengapa?

atau mungkin karena nyata?

dibalik pucuk limau bulan mengintip

tangis bunda mengingat lara menyesak

lakon anak yang tak pernah terduga

dan kemudian laut pun berubah merah

menyajikan altar kepedihan manusia

entah mengapa?

atau mungkin karena nyata?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline