Lihat ke Halaman Asli

Kesederhanaan Itu adalah Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kawan, mari kita hidup dalam sederhanaan. Hari ini, masih sangat banyak orang-orang yang masih belum paham arti kesederhanaan. mereka selalu berusaha untuk mengalahkan orang-orang lain agar mereka bisa dibilang baik diantara yang baik.

suatu ketika, aku pernah bertemu dengan seorang pemuda pintar. Aku mengakui kepintaran dia. Dari apapun itu, dia bisa mengendalikan semua yang ia maksudkan. Tapi, setelah sekian lama aku dekati untuk berteman dengannya. Akupun akhirnya mengetahui bagaimana sifat aslinya. Kepintaran yang selama ini dia pamerkan itu adalah sebuah rekayasa agar ia dikata hebat oleh orang-orang sekitarnya.

Dia tidak pernah menyadari bahwa dia telah dikuasai oleh nafsu dunia yang bisa-bisa menjadikannya orang paling dibenci di dunia ini.  Padahal, tidak sulit menjadi sederhana bukan? untuk apa pengakuan orang lain hanya gara-gara kita ingin dikenal. Kita adalah manusia yang selalu membutuhkan satu sama lain. Artinya, semua menjadi penting bagi kita. Namun, untuk menjadikan itu semua menjadi berguna, ada langkah yang harus kita jalani. Ada waktu yang harus kita lawan.

Kita tidak boleh merasa sudah hebat. Dalam hal apapun itu. Bukan hendak menggurui. Tapi, banyak sekali orang yang merasa kalau dirinya paling berpengaruh dalam suatu golongan. Nah, percayalah, orang ini suatu ketika nanti akan manjadi orang yang paling dibenci oleh teman-temannya.

Sekali waktu, aku pernah mendapatkan sebuah sms bagus sekali dari seorang kakak kelasku yang sudah duluan tamat. Dia bilang, “Dek, jadilah orang yang baik. Kebaikan itu akan buat kau menjadi tenang. kau akan dirindukan di mana saja. Bahkan, tangisan yang kau teriakkan ketika kau lahir, akan menjadi tangis semua orang di sekitarmu saat kau mati nanti!”

Aku begitu terkejut dengan pesan yang dikirimnya itu. Aku ambil satu kesimpulan bahwa aku harus menjadi orang yang tidak perlu over dalam bertindak. Kita harus mejadi orang yang sederhana. Menjadi pemimpin suatu gologan atau organisasi itu sangat mudah. Akan tetapi, menjadi seorang yang bisa mejadi panutan orang lain, itu tidak mudah, teman!

Hiduplah dengan kesederhanaan yang ada dalam hati kita. Tidak perlu menggunjing, merasa ingin hebat, merasa ingin dihormati, merasa ingin selalu disanjung dan selalu ingin diperhatikan. Itu semua ketololan.

kita ini adalah sebuah keluarga yang besar. Keluarga yang selalu memperhatikan satu sama lain. Meski hidup itu adalah perjuangan melawan waktu. Namun, perlawanan yang kita berikan itu adalah kemudahan kita untuk mendi orang yang lebih baik nantinya. Bukan malah membunuh orang lain dengan kata-kata yang kita lontarkan.

Hiduplah dengan kesederhanaan, teman!

kita adalah kemuliaan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline