Lihat ke Halaman Asli

Di Bawah Sarung

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Telah kau ceritakan banyak hal, padaku
Tentang kehidupan yang begitu sulit kita bayangkan
Tapi aku juga belum paham benar
Tentang hidup setelah mati

Aku dilahirkan dari perut kegelisahan
Di bawah kain sarung
Padanya bercak merah
Merekah
Tersenyum melihatku menangis kecil

Aku tidak mengerti
Tentang cerita suara azan yang mendiamkan tangisku
Dalam bisikan kecil
Dalam keikhlasan yang menenggelamkan keburukan
Maka aku telah lahir
Menangis ketika orang terus tersenyum

Aku pun berjalan menelusuri waktu
Membaca dan mengenal kehidupan
Aku mencoba menghancurkan kemunfikan
Hingga kemudian
Di bawah sarung aku terbungkus kaku

Dan,
Aku pun tersenyum pada kematianku
Saat melihat orang-orang yang tersenyum ketika aku lahir
Terjerat dalam tangisan yang indah

Ketika itu pula
Aku mengingat bahwa tangis dan senyum itu
Bermula dari bawah sarung
Dan berakhir pada tempat yang sama

Oleh Akmal M.Roem

U.K,11.03.2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline