Pada Tahun 2024 ini para pencinta sepak bola diseluruh penjuru dunia sedang dimanjakan oleh berbagai aksi heroik dilapangan hijau, mulai dari Piala Asia dan Piala Afrika yang dihelat pada awal tahun hingga yang teranyar dan sedang berlangsung, Piala Eropa dan Copa America. Kedua turnamen bergengsi ini telah merampungkan fase grup dimana Piala Eropa baru saja menyelesaikan babak 16 besar dan telah mulai menggelar babak perempat final sedangkan Copa America baru saja menyelesaikan fase grup dan juga telah merampungkan dua pertandingan di babak perempat final sampai hari ini.
Salah satu peserta yang akan berlaga di babak perempat final Piala Eropa adalah Tim Nasional Belanda yang saat ini sedang populer dikalangan netizen Indonesia sebagai "Timnas Pusat" karena kontribusi negeri Ratu Wilhelmina tersebut dalam "menyuplai" warga negaranya yang berdarah Indonesia untuk dinaturalisasi dan bermain membela Laskar Garuda. Setelah menaklukkan Rumania pada babak 16 besar, di babak selanjutnya Tim Oranye telah dinanti oleh semifinalis sekaligus peraih peringkat ketiga pada Piala Dunia Tahun 2002, Tim Bulan Sabit Bintang, Turki.
Disamping berkontribusi merelakan sejumlah warganya untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia, Belanda sendiri juga tak ketinggalan memberikan kepercayaan pada para pemuda berdarah Indonesia khususnya Maluku untuk bergabung menggunakan seragam kebanggaan Tim Oranye. Sejumlah pemain keturunan Indonesia yang berkarir di Eredivisie dan liga-liga elit Eropa tercatat telah membela Tim Nasional Belanda dari masa ke masa diantaranya Simon Tahamata, Ruud Gullit, Michael Mols, Denny Landzaat, Kapten Belanda pada Piala Dunia 2010, Giovanni van Bronckhorst dan yang masih aktif, salah satu punggawa AC Milan Tijjani Reijnders.
Dengan banyaknya pemain berdarah Maluku yang membela Tim Nasional Belanda, tak heran bila kemudian muncul fanatisme para warga Maluku untuk mendukung Tim Nasional Belanda, hal ini dibuktikan dengan melimpahnya peserta konvoi dijalan-jalan Kota Ambon untuk merayakan kemenangan Belanda atas Rumania pada babak 16 besar. Hal ini bukan kali pertama terjadi, dalam berbagai turnamen sebelumnya yang diikuti oleh Tim Oranye, sebagaimana diberitakan oleh Antara, pada Piala Dunia 2010 dan Piala Dunia 2014 misalnya, warga Ambon juga turun ke jalan mengekspresikan dukungannya. Pada Piala Eropa kali ini dukungan kepada Tim Nasional Belanda semakin menyala karena Tijjani Reijnders yang mewarisi darah Maluku dari ibunya Angelina Lekatompessy yang keluarganya berasal dari Negeri Latuhalat, Nusaniwe, Ambon mendapat kepercayaan dari pelatih Ronald Koeman untuk memperkuat skuad oranye dan selalu tampil pada setiap pertandingan yang telah dilakoni oleh skuad oranye.
Walaupun telah membuat para pendukung Tim Nasional Indonesia "patah hati" karena penolakannya terhadap penawaran dari PSSI untuk dinaturalisasi dan bergabung dengan skuad Garuda pada Tahun 2022 lalu, Reijnders seolah memberikan pelipur lara bagi para pendukungnya di Indonesia terutama Maluku dengan menunjukkan apresiasinya terhadap para pendukung dan juga kebanggaannya terhadap budaya Maluku. Hal ini dibuktikan dengan tato Parang Salawaku di lengan kanannya. Parang Salawaku merupakan senjata tradisional masyarakat Maluku. Penghargaan Reijnders terhadap para fans juga ditunjukkan pada unggahan pada story pada akun Instagram dan akun TikTok-nya yang memposting ulang video konvoi para pendukung Tim Nasional Belanda di Ambon setelah "Timnas Pusat" memastikan satu tempat di perempat final. Good luck buat Kaka Lekatompessy dan Timnas Pusat, menyala abangku.....
@tijjanirey 📍𝗔𝗺𝗯𝗼𝗻, 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 Terima kasih 🇳🇱🇮🇩🫶🏻 #tijjanireijnders #sportsontiktok #euro2024 ♬ origineel geluid - Tijjani Reijnders
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H