Lihat ke Halaman Asli

Akmal Husaini

suka menjaga kebersihan

Lebaran Usai, Perkuat Silaturahmi agar Terhindar dari Intoleransi

Diperbarui: 14 Mei 2022   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Damai Itu Indah - tribunnews.com

Beberapa pekan lalu semua orang mudik, pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya idul fitri. Aktifitas yang dilakukan secara masal di seluruh Indonesia itu, merupakan bagian dari tradisi masyarakat Indonesia. 

Tidak hanya sekedar mudik, dalam tradisi tersebut juga terdapat tradisi saling berkunjung memperkuat tali silaturahmi, tradisi saling memaafkan dan tradisi saling berbagi.

Pertanyaannya, apakah ketika lebaran usai, tradisi tersebut juga akan usai? Tentu tidak. Sebagai orang timur, sebagai orang Indonesia, kita semua harus tetap terus mempertahankan tradisi yang ada. sebagai generasi penerus bangsa, kita semua tidak boleh lupa akan asal usul dan sejarah yang ada. 

Apalagi seiring dengan adanya perkembangan teknologi informasi, banyak sekali informasi, provokasi, hate speech, bahkan hoaks juga ikut berkembang di media sosial. Jika kita tidak punya pendirian dan fondasi yang kuat, akan sangat mudah sekali terombang ambing oleh informasi yang menyesatkan.

Untuk itulah, kita harus saling menguatkan. Harus saling terhubung satu dengan yang lain. Tidak boleh saling melemahkan apalagi saling menjatuhkan, hanya karena kepentingan tertentu. 

Tak dipungkiri, kemajuan teknologi informasi dalam beberapa tahun terakhir ini, sering disalahgunakan oleh oknum tertentu. Mareka adalah kelompok intoleran dan radikal, yang terus menyebarkan provokasi, kebencian dan propaganda radikalisme. 

Akibatnya, masyarakat yang gemar menyebarkan kebencian saat ini sudah menyebark ke berbagai kalangan. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, agar kita tidak terus-terusan mengumbar kebencian secara vulgar.

Agar kita bisa saling menguatkan, agar kita tidak saling melemahkan, kita harus sering-sering berkomunikasi, berinteraksi atau bersilaturahmi dengan saudara, tetangga, teman, atau siapapun juga. 

Silaturahmi akan membuat pemikiran kita semakin terbuka. Akan membuat rezeki semakin terbuka. Akan membuat kesempatan semakin terbuka. Dan akan mendekatkan diri dengan jalan Tuhan YME. Jangan meremehkan efek positif dari silaturahmi. Menjaga hubungan baik harus terus dijalin dengan siapan saja, kapan saja dan dimana saja.

Jika kita tidak saling berinteraksi, akan membuat merasa paling benar sendiri. Jika kita merasa eksklusif, akan membuat kita menjadi seseorang yang menutup diri. Karena itulah, silaturahmi membuka semuanya. Yang tidak tahu menjadi tahu. Yang kurang paham menjadi paham. Apa yang membuat intoleransi dan radikalisme semakin jadi, karena seseorang tersebut merasa paling benar, paling mengetahui, paling suci, dan segala macamnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline