Lihat ke Halaman Asli

Akmal Husaini

suka menjaga kebersihan

Kearifan Lokal, Keberagaman, dan Penangkal yang Radikal

Diperbarui: 4 September 2021   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bhinneka Tunggal Ika - jalandamai.org

Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Tidak hanya suku, budaya, bahasa atau agama, tapi juga nilai-nilai kearifan lokal yang melekat. 

Suku Jawa misalnya, punya adat istiadat yang diakui dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari. Dengan adat istiadat tersebut, diyakini kehidupan mereka akan lebih baik. Begitu juga dengan masyarakat Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatera atau yang lainnya, mempunyai adat istiadat yang melekat.

Nilai-nilai kearifan lokal itu diajarkan secara turun temurun, dari kakek nenek turun hingga ke cucunya. Apa fungsi kearifan lokal itu? Agar kita tidak lupa akan asal muasalnya. Biar kitab isa tetap saling menghargai, saling memanusiakan satu dengan yang lainnya. Karena nilai kearifan lokal di manapun, umumnya mengedepankan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi atau kelompok.

Hampir tiap daerah mempunyai kearifan lokal. Tujuannya untuk apa? Karena pada dasarnya kita adalah masyarakat yang majemuk alias beragam. Dan dengan kearifan lokal itu, keberagaman dalam masyarakat masih tetap terjaga. Dan hal ini tergambar dalam kearifan lokal di tiap daerah. Semangat gotong royong begitu kuat, tanpa harus melihat apa suku, agama dan latar belakang di belakangnya.

Kearifan lokal ini merupakan anugerah dari Tuhan yang harus kita jaga. Kearifan lokal inilah yang menuntun kita semua ke jalan yang benar. Karena dalam kearifan lokal ada juga nilai-nilai kemanusiaan dan agama. Dalam kearifan lokal ada rasa saling menghargai, rasa saling menghormati dan rasa saling peduli. 

Tak heran jika adat istiadat di setiap daerah tetap dijunjung tinggi, agar tiap daerah mempunyai karakternya masing-masing. Semuanya itu terjadi berkat rasa saling menghargai dan menghormati yang telah diwariskan para nenek moyang kita.

Allah SWT tidak hanya memberi Indonesia kearifan lokal, tapi juga memberi keberagaman. Bayangkan, ribuan pulau tersebar dengan suku-suku yang berbeda-beda, dengan latar belakang yang berbeda-beda. 

Mereka semua kemudian berpencar ke berbagai penjuru daerah dan berinteraksi satu dengan lainnya. Jika nilai-nilai kearifan lokal tidak dijunjung tinggi, potensi konflik pasti akan terjadi. Namun dalam perjalanannya waktu, potensi konflik itu bisa diredam dan keberagaman masih terjaga hingga saat ini.

Disisi lain, ada paham radikal yang tidak menginginkan adanya keberagaman dan nilai-nilai kearifan lokal. Kelompok radikal keagamaan ini, senantiasa merasa dirinya paling benar dan merasa pihak yang berbeda sebagai pihak yang salah. Sikap eksklusifnya itu terkadang menutup tali silaturahmi, yang selama ini diajarkan ajaran agama dan adat istiadat. 

Mereka juga tidak mau bergaul dengan orang yang berbeda, mereka hanya bergaul dengan kelompoknya saja. Tapi mereka justru aktif di media sosial untuk terus menebar provokasi dan kebencian. Bahkan pada titik yang lebih ekstrim, mareka berani melakukan tindakan terorisme.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline