Lihat ke Halaman Asli

Akmal Husaini

suka menjaga kebersihan

Ketika Semangat Membantu Diganggu Pesan Kebencian

Diperbarui: 8 Januari 2020   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membantu Korban Banjir - jakarta.bisnis.com

Seperti kita tahu, di awal tahun 2020 kemarin, banjir besar melanda ibu kota Jakarta, sebagian Jawa Barat dan Banten. Tidak hanya membuat sejumlah kerusakan, tapi juga membuat adanya korban jiwa ataupun korban luka.

Banjir kali ini sepertinya merupakan banjir siklus lima atau enam tahunan. Curah hujan yang terjadi pun diklaim yang terbesar jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tentu saja ada hikmah dibalik semua bencana alam yang terjadi. Namun banyak orang yang menyempatkan diri saling nyinyir, saling mencari kejelekan, dan memanfaatkan untuk kepentingan politik dibalik kesedihan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Apalagi perdebatan antara penyebab banjir antara pemerintah pusat dan pemprov DKI Jakarta, membuat para simpatisan dibawah saling kritik, dan menebar kebencian.

Praktek semacam itu sebenarnya tidak perlu terjadi. Bencana semestinya menjadi magnet untuk saling simpati, bukan saling membenci. Saling membantu, bukan saling mencari kesalahan atau kejelekan.

Boleh mencari penyebab persoalan, boleh fokus pada penanangan korban, tapi komitmen untuk mengantisipasi atau mencari solusi agar banjir tidak berulang, harus dilakukan semua pihak. Dari elemen masyarakat hingga para pemangku kebijakan, harus mempunyai komitmen yang sama untuk mengatasi banjir.

Ingat, potensi terjadinya cuaca ekstrem yang bisa terjadi hingga akhir Februari atau awal Maret. Prediksi dari BMKG ini harus menjadi perhatian bersama.

Tak perlu lagi saling mencari kesalahan atau menebar kebencian. Mari saling sinergi satu dengan yang lain, agar segala bentuk potensi bencana bisa kita minimalisir bersama.

Sejarah telah membuktikan, dengan bersatu untuk saling membantu, maka beban para korban akan semakin ringan. Kita juga punya pengalaman menghadapi bencana di berbagai daerah.

Jika diantara masyarakatnya saling mencari kesalahan, yang terjadi adalah akan melahirkan bibit kebencian ditengah dampak bencana yang mungkin telah merusak tatanan kehidupan masyarakat.

Dan sadar atau tidak, bibit kebencian itu telah ada dalam beberapa tahun terakhir. Jauh sebelum tahun politik, kelompok intoleran dan radikal telah menebar provokasi radikalisme yang diselimuti nuansa kebencian kepada kelompok tertentu atau kepada pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline