Desa Lengkong, Kec. Bojong, Kab. Tegal.
Reduce, reuse, dan recycle atau 3R mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pencinta alam. Sampah-sampah anorganik seperti plastik merupakan jenis limbah yang paling sulit mengurai sehingga diperlukan pengelolaan sampah yang efektif dan efisien demi menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah percepatan perubahan iklim.
Sesuai dengan poin nomor 13 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu climate action, mahasiswa semester akhir, Akma Ikasari---Program studi S1 Hubungan Internasional---bersama denga kelompok KKN UNDIP di Desa Lengkong menciptakan program yang dapat berpotensi besar untuk mengurangi volume sampah plastic di daerah setempat. Tak hanya itu, inovasi mereka berpeluang besar untuk membantu peningkatan taraf hidup masyarakat.
Ecobrick namanya. Sebuah inovasi pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol air mineral bekas yang kemudian diisi dengan sampah plastik yang telah digunting menjadi kepingan kecil.
Plastik-plastik tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditekan menggunakan tongkat hingga memadat. Setelah memadat, ecobrick dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk, seperti kursi kecil, meja, paving, gapura, bahkan sekadar dekorasi.
Selain memiliki nilai ekonomis, ecobrick juga dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang menyebabkan polusi di bumi secara signifikan. Pertama, ecobrick dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dibakar dan kemudian menyebabkan polusi udara.
Kedua, polusi tanah dapat berkurang secara signifikan dengan adanya ecobrick sehingga kesuburan tanah dan keseimbangan zat-zat yang ada didalamnya dapat lebih resilient.
Ketiga, biodiversitas di muka bumi dapat diselamatkan secara bertahap. Dengan berkurangnya sampah plastik yang bertebaran, hewan dan tumbuhan dapat hidup tentram tanpa adanya gangguan sampah plastik yang kerap kali tersangkut di bagian tubuh hewan yang kemudian mengganggu mobilitas hewan tersebut hingga menyebabkan kematian.
Oleh sebab itu, dengan dilaksanakannya program unggulan berupa pembuatan ecobrick sebagai metode pengelolaan sampah yang efektif dan efiesien serta ramah lingkungan, program KKN Universitas Diponegoro Tim II Periode 2021/2022 diharapkan telah berkontribusi dalam upaya perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke 13. Ecobrick juga diharapkan dapat menjadi inovasi yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat di Desa Lengkong, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal secara bertahap.