Lihat ke Halaman Asli

Aklisa novaalfianti

Mahasiswa IAIN Jember

Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokoh Filusufnya

Diperbarui: 30 April 2020   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. PENGERTIAN PRAGMATISME
     Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.

     Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain. Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja. Representasi realitas yang muncul di pikiran manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum. Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang bersifat metafisik, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan Filsafat barat di dalam sejarah.

B. TOKOH-TOKOH FILUSUFNYA

1) William James
     William James lahir di New York pada tahun 1842,  putra dari Henry James Sr. Ayahnya adalah orang yang terkenal, berkebudayaan tinggi, dan pemikir yang kreatif. Menurutnya nilai pengalaman dalam pragmatisme  tergantung pada akibatnya, kepada kerjanya artinya tergantung keberhasilan dari perbuatan yang di siapkan oleh pertimbangan itu.

2) Charles S Peirce
     Charles S Peirce adalah putra dari benjamin peirce, seorang ahli matematika terkenal havard yang menghabiskan waktu dan tenaganya untuk memberikan pendidikan unggul pada putranya. Pemikiran peirce yang patut di renungkan adalah apa yang di maksud kebenaran. Peirce yakin bahwa kebenaran yang hakiki adalah kebenaran yang menurut fakta bukan opini.

3) Heracleitos
     Pemikiran Heracleitos yang paling terkenal adalah mengenai perubahan-perubahan semesta. Menurutnya, tidak ada satupun hal di alam semesta yang bersifat permanen. Perubahan yang tidak ada henti-hentinya itu di bayangkan heracleitos dengan dua cara. Pertama, seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai yang mengalir. Kedua, ia menggambarkan seluruh kenyataan dengan api.

4) John Dewey
     John Dewey dikenal sebagai seorang filsuf yang pemerhati pendidikan. Dalam filsafat dewey mengemukakan mengenai pengalam dalam bentuk pramatisme, yang di dasarkan dalam pemahaman bahwa sesuatu di anggap benar atau kebenaran itu adalah benar apabila memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline