Lihat ke Halaman Asli

Industry Kreatif, bisakah kita seperti Korea ?

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13563084932034314094

Penetrasi budaya pop korea semakin menancapkan pengaruhnya di Indonesia khususnya para remaja, yang mengidolakan artis-artis  dan boyband korea (K-Pop), serta drama korea (K-Drama)  yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi fenomena tersendiri, sehingga banyak penggemar K-Pop di Indonesia langsung bejibun ada  konser  music yang mendatangkan artis atau seleb dari korea.  Negara korsel merupakan pengimpor budaya pop  terbesar ke indonesia dalam beberapa tahun teakhir, berhasil mengikuti langkah Negara tetangga mereka jepang. Korea menjadi fenomena tersendiri bagi perkembangan teknologi dan budaya  sangat pesat perkembangan di asia dalam beberapa dasar warsa terakhir, yang mampu menjadikan budaya pop mereka begitu mendunia,  sehingga mampu memberi dampak yang signifikan bagi destinasi perjalanan  wisata ke Korea.Minat orang-orang untuk mempelajari tentang korea juga sangat besar, merupakan dampak langsung dari penetrasi budaya pop korea  keseluruh dunia, sebuah keberhasilan yang layak di contoh, dimana negara seperti korea mampu melakukan pengembangan dan strategi budaya efektif, untuk mengangkat dan memperkenalkan diri mereka kepada dunia, sehingga negara dan warga korea bisa merasakan dampak langsungnya, salah satunya peningkatan signifikan pendapatan negaranya, yang banyak di sumbangkan oleh industri kreatif mereka. Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, tentang kebangkitan budaya pop korea yang begitu menyentak dunia, yang  banyak di populerkan melalui produk-produk budaya populer, seperti film, drama dan musik, sehingga melahirkan istilah  K-Pop yang mendunia,  karena besarnya popularitas musik K-Pop di tingkat dunia, membuat K-Pop menjadi salah satu budaya masyarakat modern. Hal ini pula yang membuat K-Pop masuk sebagai istilah dalam kamus besar Oxford. Sebuah pencapaian yang luar biasa dari budaya pop korea ditengah persaingan budaya pop yang lebih duluan tenar, seperti budaya pop jepang dan amerika Melihat kehebohan yang diakibatkan oleh budaya populer korea, yang secara langsung memberi dampak positif   bagi negara asalnya, pemerintahnya Indonesia yang di wakili oleh Menteri Perdagangan dan Industri Kreatif  serta Wakil Kemdikbud, melakukan kunjungan ke korea selatan, untuk melihat langsung sistem dan insfrastruktur industri koreatif, yang melahirkan budaya pop korea yang  menggobalisasi itu.  Dalam kunjungan dan pengamatannya selama beberapa hari di korea,  sekaligus untuk bertemu dan berdiskusi langsung  dengan pelaku dan tokoh penting di bidang industri kreatif, wakil Kemdikbud  menyimpulkan beberapa point penting dari strategi pemerintah Korsel  menmbuhkembangkan industry kreatif, antara lain : Pertama : Mengasah sumber daya manusianya, pemerintah korea selalu melakukan penyegaran kepada para seniman senior mereka,  dengan cara memberikan mereka peluang  untuk magang keluar negeri, selama 3-6 bulan kesalahsatu pusat seni di suatu negara, dan saat mereka kembali mereka bisa menularkan ilmunya pada seniman lain. Kedua :  Memberikan insentif kepada sejumlah industri kreatif,  misalnya dengan subsisdi dan keringanan pajak. Ketiga : Memberikan fasilitas luas kepada  komunitas seni untuk bisa mengasah kemampuan mereka. Keterbatasan tempat untuk tampil seharusnya bisa diatasi dengan langkah pemerintah mencarikan lembaga atau pribadi yang memiliki arena kosong. Keempat : Rajin melakukan diplomasi budaya, dimana pemerntah korsel sangat rajin memperkenalkan keunggulan budaya mereka, ketika berkunjung keluar negeri. Dari point diatas, kita bisa melihat  strategi pemerintah korsel untuk  menmbuhkembangkan indutri kreatif  sangat terintegrasi, hal yang berbeda jauh 380 derajat jika dibandingkan dengan negara kita, apa saya lihat bahwa strategi pemerintah dalam mengembangkan suatu bidang, sangat terpecah-pecah, sehingga tak ada satu keunggulan pun yng bisa kita lihat sekarang, ambil contoh pendidikan, negara malaysia mengimpor guru pada tahun 80 an, sekarang kejadiannya terbalik, orang indonesialah yang banyak belajar ke malaysia. Aneh memang kita disini, kita bangsa yang bersemangat (panas tai ayam), pelupa dan tak bisa konsisten dalam hampir semua bidang kehidupan. Dalam kasus industri kreatif, strategi integratif pemerintah korsel patut di jadikan acuan, tentang bagaimana pemerintah Korea mendukung menyebarnya budaya pop korea (Hallyu) ke dunia Internasional, tentunya  dengan penyesuaian kondisi kita disiini, karena jika tidak, Indonesia hanya akan menjadi “pasar” atau konsumen budaya Korea tanpa bisa bisa mengambil segi-segi positifnya. Sebuah contoh yang nyata bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk ikut memikirkan produk budaya lokal dan menghargainya. Hanya dengan kesadaran akan berharganya produk dalam negerilah suatu negara bisa dengan bangga memperkenalkan budayanya ke dunia internasional. Semoga..!! Saya juga Memuat disini,  dan sumber gambar disini Sumber inspirasi :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline