Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir Abidin

Seorang guru yang suka menulis

Adhe Sulpa, Mutiara dari Papua

Diperbarui: 19 Oktober 2022   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri 


Kali ini kita akan berkenalan lagi dengan salah satu siswi Sekolah Putri Darul Istiqamah (Spidi) yang terletak di Maros, Sul-Sel. Seorang gadis manis asal  Wamena, Papua. Nama lengkapnya Adhe Sulpa Fitriyani. Sekarang duduk di kelas sembilan SMP jurusan bahasa.

"Ustadz, beberapa hari lagi saya ulang tahun. Tanggal 19 Oktober tepatnya. Saya mau dibuatkan tulisan tentang saya sebagai kado dari ustadz." Katanya suatu hari kepadaku. Saya mengiyakan. 

Dan menurutku, Sulpa, begitu ia biasa dipanggil memang layak untuk dibuatkan tulisan. Bukan karena dia mau ulang tahun, tapi karena ia punya prestasi mentereng. Namanya masuk dalam Wall Of Fame, berupa baligho besar yang dipasang di taman, berisi nama-nama siswi berprestasi lengkap dengan daftar prestasi mereka.

Kamis kemarin, Ade Sulpa bersama teman-temannya dari kelas sembilan bahasa sedang sibuk-sibuknya di ruang bahasa yang baru membuat projects language yang merupakan bagian dari learning exhibition sebagai ujian mid semester.

 Mereka ditugaskan membuat makalah berbahasa Inggris tentang overisland (edutrip) ke Jawa yang baru saja mereka lakukan Minggu lalu. Namun, di sela-sela kesibukannya itu, saya berhasil berbincang dengannya.

Siswi yang lahir di Palopo pada tanggal 19 Oktober 2007 ini adalah sosok yang bersahabat kepada semua orang. Periang dan suka menyapa guru. Ia suka tersenyum kepada orang lain.

Tak sulit untuk menyukai siswi ini melihat karakter dan pembawaannya yang ramah. Ditambah lagi di kelas, ia sangat cerdas. Cepat mengerti pelajaran, suka bertanya, dan mudah diarahkan. Sebagai gurunya, saya menempatkannya sebagai salah satu siswi kesukaan saya.

"Saya sekolah SD di Wamena bersama Sofya. Sofya yang mengajak saya masuk di Spidi." Jawab gadis penyuka bahasa Inggris ini saat ditanya dari mana ia mengenal Spidi.

"Saya menyukai semua yang berkaitan dengan mapel bahasa. Khususnya bahasa Inggris. Itulah kenapa saya memilih jurusan bahasa di Spidi. Karena saya punya cita-cita ingin berkeliling dunia. Menguasai berbagai jenis bahasa adalah salah satu kunci mewujudkannya." Tegas gadis penyuka makanan manis ini saat saat ditanya alasannya memilih kelas bahasa.

Spidi menurutnya telah membuat output akademiknya berkembang pesat khususnya dalam bahasa Inggris. Dengan adanya kelas penjurusan sehingga ia bisa memilih jurusan bahasa sangat membantunya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline