Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir Abidin

Seorang guru yang suka menulis

Miracle In Cell No. 7: Menangis Bersama dalam Teater

Diperbarui: 12 Oktober 2022   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber :  Faalcon Pictures

*Warning: Tulisan ini sedikit berisi spoiler.

Minggu lalu, tepatnya Sabtu tanggal dua bulan ini,  Sekolah Putri Darul Istiqamah (Spidi), tempat saya mengajar memberikan hadiah bagi peserta didik terbaik language camp. Hadiahnya adalah jalan-jalan dan nonton film di bioskop.

Dipilihlah jalan dan nonton film di Nipah Mall, sebuah pusat perbelanjaan baru di bilangan kota Makassar. Saya bersama beberapa guru bahasa mendampingi 30 siswi.

Yang akan kami tonton adalah film Indonesia yang diadaptasi dari sebuah film Korea dengan judul yang sama : Miracle In Cell No. 7.

Meski belum pernah menonton film versi Koreanya, namun saya pernah mendengar kalau ceritanya sangat bagus. Bahkan katanya menjadi salah satu film drama Korea yang paling menguras air mata.

Ekpektasi saya pada film garapan Hanung Bramantyo ini tidak begitu besar. Karena -jujur-, saya tidak begitu tertarik dengan film nasional. Saya hampir tidak punya minat membayar tiket untuk sebuah film Indonesia. Tapi karena ini dibayarkan, saya pun ikut saja. Meski sebelumnya, beberapa film Indonesia tetap pernah saya tonton di bioskop, karena diajak teman.

Karena jadwal tayangnya pukul 12 siang, bertepatan dengan jadwal shalat dhuhur. Saya memilih shalat dhuhur dulu di masjid mall yang cukup besar. Saya telat menonton sekitar 20 menit. Untungnya yang diputar di sepuluh menit awal adalah iklan, jadi saya hanya luput 10 menit adegan awal film. Bagi saya tidak masalah, karena film ini bukanlah film yang menuntut detail runut dengan plot twist yang rumit.

Saat duduk itu pun, saya masih belum menyaksikan film dengan baik saat layar menayangkan frame kehangatan dan keeratan hubungan Dodo Rozak (Vino G Bastian) pemeran utama yang mengidap penyakit keterbelakangan mental dengan anaknya, Tika (Graciella Abigail).

Hingga akhirnya adegan si Dodo Rozak dijebloskan dalam penjara dengan tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak kecil. Ia bertemu dengan lima tahanan yang satu sel dengannya. Ada Bang Japra (Indro Warkop) ketua geng Napi sel nomor tujuh, Jaki (Tora Sudiro), Bewok (Rigen), Atmo/Gepeng (Indra Jegel), dan Bule (Brian Domani). Melihat aktor-aktor tersebut, bisa ditebak alurnya akan penuh tawa.

Adegan kocak pun dimulai. Bioskop mulai ramai suara tawa penonton. Saya pun mulai serius mengikuti setiap adegan. Saya ikut tertawa. Semuanya nyaris sempurna memainkan peran dalam mengocok perut penonton.

Adegan selanjutnya di mana Tika diselundupkan masuk ke penjara oleh Bang Japra, karena merasa berutang nyawa pada Dodo Rozak yang berharap bertemu anaknya. Kedua anak bapak yang saling menyayangi dengan kuat itu bisa bertemu dan bermain bersama dalam penjara. Tika dan Dodo betul-betul polos. Tak peduli mereka dalam penjara selama mereka berdua bersama. Kelima teman Dodo pun juga ikut bahagia dengan kehadiran Tika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline