Lihat ke Halaman Asli

Mudzakkir Abidin

Seorang guru yang suka menulis

Messi, Mbappe, Neymar Kembali Bersatu, Lawan Dalam Bahaya

Diperbarui: 22 Agustus 2022   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : B/R Football Twitter 

Apa jadinya Jika hubungan Messi, Neymar, dan Mbappe Harmonis?

Sejak akhir musim kemarin, rumor kepindahan Mbappe ke Real Madrid berhembus kencang. Hingga kemudian disepakati sendiri oleh Mbappe secara lisan kepada Real Madrid, akhirnya rumor itu sedikit lagi menjadi kenyataan.

Adalah PSG yang tak mau melepas, mereka melakukan segala cara demi mempertahankan Kylian Mbappe. Gaji selangit (50 juta dolar permusim) di atas gaji Messi (41 juta dolar). Isunya, presiden Prancis dikatakan terlibat dalam merayu striker internasional Prancis tersebut.

Tak cukup hanya itu, konon katanya Mbappe disediakan sedikit ruang dalam manajemen untuk menentukan beberapa hal strategis, termasuk di antaranya pembelian dan penjualan pemain.

Dan akhirnya, Mbappe yang sudah satu kaki di Madrid tak jadi meletakkan dua kakinya, malah menarik satu kaki yang sudah terlanjur ia jejakkan di Madrid kembali ke PSG. Florentino Perez meradang. La Liga marah. Fans Madrid mengutuk. Mbappe jadi pemilik gaji terbesar di dunia. PSG dan fansnya tersenyum merekah. Kontrak hingga 2025.

Tapi di sini awal mula masalahnya. Mbappe dituding tak suka pada Neymar yang dianggapnya tak disiplin. Entah benar atau tidak, media memberitakan Mbappe menyarankan pada manajemen untuk menjual Neymar.

Awal musim 2022-2023 dimulai, Neymar yang nampaknya tak dilego, malah menunjukkan permainan yang luar biasa. Bahkan ia bisa bermain lebih baik dibanding Messi dan Mbappe sendiri. Jika menilik statistik gol dan assistnya. Saat saya menulis artikel ini, Neymar setengah jam lalu mencetak brace gol dan hattrick assist melawan Lille. Padahal pertandingan sebelumnya ia juga membukukan tiga assist.

Kembali kepada rumor tentang saran Mbappe untuk menjual Neymar, nampaknya ada benarnya. Itu terlihat saat pertandingan Minggu lalu melawan Montpellier. Mbappe menunjukkan gestur kesal pada Neymar saat Neymar menolak memberikan penalti pada Mbappe yang memang milik Mbappe sebagai penendang penalti utama.  Bahkan saat mencetak gol, Mbappe terlihat tak bahagia. Headline berita pun lebih menonjolkan sikap Mbappe pada Neymar dibanding kemenangan 5-2 atas Montpellier.

Berita berhembus kencang, Neymar dan Mbappe diisukan bersitegang di ruang ganti setelah pertandingan itu.  Sampai teman-teman mereka melerai. Benar atau tidak desas desus itu, ibu Mbappe, Fayza Lamari mengatakan bahwa berita itu terlalu dibesar-besarkan. Menurutnya permasalahan sudah diselesaikan secara internal. Setidaknya Fayza Lamari, mengamini bahwa memang ada masalah di antara keduanya.

Dan setidaknya pula informasi dari ibu Mbappe mengiyakan kebenaran berita konsolidasi internal Mbappe, Neymar, dan Galtier untuk menyelesaikan konflik keduanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline