Suatu ketika, di Bandung, awal- awal 2010.
Terengah- engah, menapaki trek disisi timur Taman Hutan Raya. Di utara Bandung.
Entah seperti apa gaya pelari pemula yang lain. Saya? Menahan tak menurunkan kecepatan saat papasan dengan pengunjung- pengunjung taman, yang hampir semua berjalan kaki. Dan.. seketika melambat begitu sudah diluar pandangan mereka, jika tak dikatakan berhenti. Hah heh hoh ;-)
Sang teman tak juga membalas sms saya.
Kesal campur senang. Kesal yang membuat bingung.
Sekian jauhkah saya tertinggal?
Senang, seperti yang diingatkan kembali, lari- lari di kehijauan luar- biasa sekali.
Nyaris sampai Maribaya sms sang temanpun muncul.
" waks sorry Ki, meeting lom beres".
"?".
Hadeuh.
Hari- hari setelahnya suka- suka saya berlari di kehijauan semakin menjadi- jadi.
Lari- lari saya yang semula adalah keliling lapang bola dikomplek, kemudian dijalan- jalan keliling komplek, sempat dua bulan di gym( jika hujan), setelahnya ternyata berlari dijalan- jalan kota jauh lebih menarik dan mengasyikan.
Dan puncaknya adalah lari start Jayagiri kepuncak Tangkubanparahu. Sedikit menurun kearah bibir kawah Ratu. Dan kembali ke Jayagiri.
Sendiri dan seringkali.
Memang terlambat sekali saya sadari. Tapi, tak sedikitpun disesali.
Jika saja ada yang pantas disebut keberhasilan dalam hidup, bagi saya barangkali adalah, maaf, semoga tak terkesan melebihkan, berat dan bentuk badan yang sejak menikah 36 tahun lalu terjaga; yang semula selama lebih dari dua puluhan tahun perokok berat( dua bungkus tanpa filter plus tembakau lintingan 50 gram yang habis dalam dua hari), di 1995 berhenti seketika, tanpa harus itu- ini; dan.. akhirnya, setelah puluhan tahun berhasil bisa berlari ;-)
Ups, niatnya bukan tulisan mengenai saya, tapi tentang sang teman yang karena meetingnya yang tak selesai- selesai, mengesalkan tapi bersyukur membuat saya semakin jatuh- cinta akan lari.
Sang teman yang menginspirasi.
Sang teman yang punya andil besar dalam hal 'keberhasilan' saya terakhir tadi.
Sang teman yang entah dikesempatan mana pernah berseloroh, " Alon- Alon Asal ke Boston".
Dan ternyata selorohnya menjadi kenyataan.
Dengan waktu lebih cepat dari 3 jam 10 menit 58 detik untuk full marathonnya, 42,195km, sang teman mendapat kualifikasi keikut- sertaannya di Boston Marathon 2015. 19 april mendatang ini.
Ajang lomba lari marathon bergengsi dunia.
Selamat Bang Muara Robin Sianturi.
Doa saya, semoga yang terbaik.
Terimakasih telah menginspirasi.
Bandung, Maret 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H