Lihat ke Halaman Asli

AKHY SASTRA

Ilham Al-Bhutoni

Jasmine Anggun

Diperbarui: 30 November 2019   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Jasmine anggun part/1

Jam menunjukan pukul 11 siang, aku terbangun karena mendengar seseorang mengetuk pintu rumahku dengan begitu keras.''tok,tok,tok, assalamualaikum... ''suara dibalik pintu semakin lama semakin keras, aku pun membuka pintu dalam keadaan kantuk.
''eh, kamu za, ada apa datang pagi2 begini''tanyaku dalam keadaan setengah sadar dengan mata yang kantuk berat.
''apanya yg pagi, dah jam berapa ni bg, dah siang ni, jadi ngk kita''tanya reza balik, seraya memukul penggung belakangku pelan yang masih berbaring di kasur tipis.
Aku pun menyadari akan janji dengan sahabat ku ini, aku segera mandi dan pergi utk keperluan bisnis dengan reza, kami sepakat akan mencari lapak utk membuka usaha kuliner di kota ini.
''za, ayok berangkat, dah siap ni''ajakku pada reza yg tengah asyik main game
''za..... ayok.....''aku meneriaki reza yg tadi masih tak menyahutku karena sedang main game.
''sebentar bg, aku lagi tanggung nih, lagian abang pun lama kali mandinya, dah macam cewek aja, kejap lagi siap nih''kata reza
'setengah jam aku menunggu reza yg tengah syik bermain, malahan aku sampai tertidur lagi.
''bg, ayuk... dah siap ni, ayuk berangkat''kata reza lalu membangunkan aku.
''kemana emangnya za''tanyaku balik tanpa sadar
''ke kantor polisi''jawab reza
''hah.... Kantor polisi''aku langsung bangun  dan takut, ntah kenapa mendengar kata polisi rasanya kebayang sedang berada di balik jeruji besi.
''yah, giliran polisi aja baru bangun, takut yak hehe''sindir reza
''hah, ngk la ngapain takut, kalau sama allah baru aku takut''jawabku
''alahhhh, gay a loe.. bilang aja kali kalau takut, ngk usah malu''sindirnya lagi
''apa sih za, ngk la, jadi kita kemana ni, dah kesingan kita''jawabku
''ayuk bg, kita cuba liat di jalam pramuka kita buka lapak di situ aja, mudah2an ada tempatnya dan juga lebih murah utk sewanya''kata reza
''iya za, mudah2an ya... ''balasku

Waktu sudah sore, tapi kami masih belum menemukan lapak yg pas, sekalinya ketemu harganya selangit mana modal kita juga sedikit.
''za, sekarang kta cari minum yuk, haus nih''ajakku pada reza
''ayuk.. minum dimana''tanya reza
''kita minum di depan smk 1 aja, kebetulan ada saudara yg bukan usaha minuman disitu, ya sekalian kita wawncara buat tau banyak tentang usaha kita''aku menawarkan pada reza
''boleh  tu... ayuk la''
Sesampainya, aku melihat sosok gadis imut dan manis sedang duduk sendiri, tepat didepan tempat aku memilih utk duduk. Ntah apa yang merasukiku, melihatnya seakan aku ingin sekali berkenalan, tapi aku takut dia sedang menunggu kekasihnya, aku akhrnya memilih cuek. Langsung melirik ke kak amy utk memesan bebrapa minuman.
''kak, kami pesan dua ya, rasa cokelat''aku mulai memesan minuman
''za, ini minuman recomanded banget buat kamu, contoh aja ni, kak amy juga dulu sama kayak kita, dari yg ngk bisa jadi biasa, itulah kenapa pepatah mengatakan ala bisa karena biasa''bisikku pada reza
''iya kah bang, wah bisa nih kita belajar, kita wawancara aja''kata reza
''siap... harus tu nanti kita minta waktunya kak amy, ok''bisikku lagi
''ok bosss''kata reza
Tiba-tiba suara hp reza berdering tanda panggilan utk dirinya, tampaknya genting sekali. Pasti dari neneknya utk segera mengantar neneknya lagi.
''bang, sory banget yak, aku harus pergi nih, gpp kan''kata reza
''iya gpp, santai aja, ntar soal wawancara biar abang urus''
''ya udah, thanks ya bg, aku duluan, assalamualaikum''
''waalaikumsalam''
Hari sudah semakin sore, aku pu sudah sendiri tak ada reza utk jadi teman bicara. Aku  jadi bingung sendiri dan paling ngak bisa utk diam begini, aku memutuskan utk pulang.
Tiba-tiba aku kembali ingat lagi gadis yg tadi menjadi perhatianku tadi, ia masih duduk sendirian, wajah imut dan manis itu seakan membuatku ingin sekali menyapanya.
''dek,sory nungguin siapa yak, kok sendiri aja''tanyaku
''lagi nungguin angkot''jawabnya
''memangnya mau pulang kemana''tayaku lagi
''ke toapaya''jawabnya
''lho, kok jauh banget, kamu kok bisa mau sekolah jauh gitu dari rumah''aku mulai kepo.
''iya gpp. Aku mau sekolah disini, smk 1'' jawabnya
''oh ya, nama kamu siapa, soalnya kamu mengingatkan aku dgn seseorang''
''oh ya, namaku jasmine anggun, memang nya ingat siapa''tanyanya
''wajahmu mirip dengan penyanyi sharala martiza, pemenang the voice kid Indonesia, kamu tau kan sharla martiza''tanya ku
''hmz, ngak tau'' ia menggeleng-gelengkan kepala
''oh ya udah, nanti kamu cari aja di youtube tuh, mirip lho  sama kamu, menurut aku sih, soalnya kamu manis''rayuan kampong mulai keluar
''iya''seraya malu2 kecil
Perkenalan singkat ini membuahkan kisah yang aku sendiri mungkin tak bisa seperti dia, aku tersentuh mendengar sosok tenang dirinya yg berjuang utk hidupya dan neneknya. Aku salut dan kagum, aku juga bersyukur bertemu degan sosoknya yang polos dan mengasyikan utk menjadi teman bicara. Satu  hal yg mungkin aku tau sedangkan teman2nya dan orang lain ngk tau tentang dirinya. yaitu, di balik sifatnya yang ceria dan penuh tawa dan paling ngk bisa diam seolah hidup tanpa kekuarngan kasih Sayang. Justru ia adalah orang yg butuh itu semua tapi ia mampu menutupi segalanya dengan tawa dan keceriannya. Itulah sosok jasmine anggun.

Bersambung......

Jasmine anggun part/2




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline