Lihat ke Halaman Asli

Sulitnya “Tak Korupsi ” di Negeri ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Korup Yang Bertuah

Tak asing kita dengar kata korupsi, karena sudah menjamur dikalangan masyarakat. Korupsi di negeri ini merupakan salah satu virus penggerogot iman setiap insannya. Bagaimana tidak, disetiap lapisan masyarakat pernah melakukan korupsi, dari tingkat siswa, pelajar, pekerja kantoran, perusahaan , apalagi pegawai negeri sipil dan yang numpang duduk di DPR. Mereka semua terhasut oleh nafsu akan harta dan melupakan hati nurani untuk mensejahterakan rakyat. Benar apa yang dikatakan Bung Karno bawasanya kita belum lepas akan penjajahan karena sesudahnya, kita akan menghadapi bangsa senderi. Korupsi sebagai warisan Kolonial tak bias terlepas begitu saja dikarenakan kita dulu minim pengalaman dalam menghadapinya, pada masa Orma (Orde Lama) kita dihadapkan oleh 2 kekuatan yang merebutkan pengaruh presiden(Bung Karno) yaitu antara PKI & Militer, “sebenarnya pada waktu tu ada operasi Budhi  yang dipimpin A.H Nasution, yang menyelidiki korupsi dalam pengambil alihan perusahaan Belanda pengaryaan anggota ABRI. Tapi, karena pada waktu itu PKI mengesploitir dan memperalat isu Operasi Budhi untuk melemahkan dan menghantam ABRI, maka saya cegah kelanjutan Operasi Budhi “kata Bung Karno.

Setelah bergantinya rezim dari Orma ke Orba (Orde Baru) dibawah kekuasan Soeharto yang berkuasa ala Diktator, yang menyebabkan praktek korupsi semakin meraja lela tak terkendali, yang membuat hutang Negara ini semakin banyak. Dan puncaknya pada tahun 1998 terjadi inflasi sampai-sampai  pak harto mengundurkan diri, dan meninggalkan hutang  pada kita semua.

Dengan dewasa kekinian kita seharusnya lebih bisa mawas diri agar tak terjebak dalam halusinasi dunia. Memang sulit kalau kita tak bersikap jujur dalam setiap tindakan. Oleh sebab itu mulai sekarang katakan tidak ada korupsi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline