Apakah Indonesia bisa mewujudkan genarasi emas 2045 dengan menaikan biaya Pendidikan per tahun dengan di luar jankauan ?
Mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester di berbagai universitas di Indonesia menjadi sorotan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini tak pelak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Biaya pendidikan tinggi yang terus melonjak ini dikhawatirkan akan menghambat akses bagi generasi muda untuk meraih pendidikan yang berkualitas, lantas bagaimana hal ini berkorelasi dengan cita-cita besar bangsa untuk melahirkan Generasi Emas 2045? Dikutip dari kompasiana
KBRN, Jakarta: Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Manneke Budiman mempertanyakan target pemerintah untuk mencapai generasi emas 2045. Pasalnya, dia khawatir target tersebut tak akan tercapai jika biaya kuliah semakin mahal, yang terbaru dengan rencana kenaikan uang kuliah tunggal (UKT).
"Padahal pendidikan tinggi menjadi syarat utama untuk menciptakan generasi emas yang mumpuni. Kalau begini kondisi, Indonesia harus berani mengakui kepada dunia bahwa kualitas SDM kita memang rendah. hanya sebatas SMA," katanya dalam perbincangan dengan RRI Pro 3, Sabtu (18/5/2024).
Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam membentuk masa depan suatu bangsa. Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan visi Generasi Emas 2045, yang menargetkan terciptanya sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Namun, salah satu hambatan utama untuk mencapai visi tersebut adalah mahalnya biaya pendidikan di berbagai universitas. Tingginya biaya ini menjadi tantangan signifikan yang harus dihadapi oleh generasi muda yang diharapkan menjadi pilar pembangunan bangsa di masa depan. Ada beberapa poin-poin tenang mahalnya biaya Pendidikan universitas yang ada di Indonesia,dari Mahalnya biaya, dampak, tantangan bagi generasi emas 2045, Dan Langkah Solusi terhadap mahal biaya Pendidikan Universitas yang ada di Indonesia :
Mahalnya Biaya Pendidikan di Universitas-Universitas Indonesia
Biaya Pendaftaran dan Uang Pangkal yang Tinggi Universitas-universitas ternama di Indonesia sering kali menetapkan biaya pendaftaran dan uang pangkal yang tinggi. Ini mencakup biaya administrasi, biaya kegiatan kemahasiswaan, serta biaya pembangunan dan pemeliharaan fasilitas kampus.Biaya Kuliah dan SPP yang Membengkak Selain itu, biaya kuliah dan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) juga menjadi beban berat bagi mahasiswa dan keluarganya. Biaya ini biasanya ditetapkan setiap semester dan dapat mencapai jutaan rupiah, tergantung dari program studi dan universitas yang dipilih. Biaya Hidup dan Transportasi Mahasiswa juga harus menghadapi biaya hidup sehari-hari seperti makanan, akomodasi, dan transportasi. Terutama bagi mahasiswa yang tinggal di luar kota, biaya transportasi dan akomodasi bisa menjadi faktor tambahan yang signifikan.
Dampak dari Tingginya Biaya Pendidikan
Kesenjangan Akses Mahalnya biaya pendidikan di universitas-universitas Indonesia menyebabkan kesenjangan akses pendidikan tinggi antara siswa dari keluarga kaya dan miskin. Banyak siswa berbakat dari keluarga ekonomi rendah yang tidak mampu membayar biaya pendidikan tinggi, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mengakses pendidikan berkualitas. Peningkatan Beban Finansial Keluarga Biaya pendidikan yang tinggi memberikan beban finansial yang berat bagi banyak keluarga. Orang tua harus mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka atau bahkan berutang untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka di universitas. Hal ini dapat mengurangi kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.Pengurangan Kesempatan Belajar Mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah mungkin harus bekerja sambil kuliah, yang dapat mengganggu proses belajar mereka dan mengurangi waktu yang bisa mereka dedikasikan untuk studi dan pengembangan diri.