Lihat ke Halaman Asli

Ulat Grayak Menyerang, 15 Ha Padi Ludes

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_118883" align="aligncenter" width="680" caption="Sitti Fatimah (35), Petani Desa Kuringkit, padinya ludes diserang ulat grayak (Gb: Dok.Akhmad Rozi)"][/caption]

Ulat bulu yang sebelumnya pernah mewabah di pulau Jawa, ternyata kini ada ulat grayak yang mewabah di Kalimantan.   Di desa Kuringkit Kec. Panyipatan Kab. Tanah Laut Provinsi Kalsel, ulat grayak menyerang tanaman padi warga. Salah seorang petani, Siti Fatimah (35)  atau yang biasa dipanggil Acil Timah,  Kamis (23/6) mengaku tanaman padi miliknya  banyak yang mati, karena diserang ulat bulu. Diperkirakannya  ada sekitar 20 ha tanaman padi di sawah, yang rusak diserang ulat bulu. "Suatu hari kami terkejut melihat tanaman padi yang semula tampak segar berubah menjadi kering. Ternyata, setelah kami amati, terdapat ulat bulu yang bergelantungan di batang padi. Saya penasaran, apakah hanya tanaman saya saja yang terserang, ternyata hampir semua tanaman di sekitar sini, diserang ulat bulu", ujarnya. [caption id="attachment_116300" align="alignright" width="200" caption="Bentuk-Bentuk Metamorfosa Ulat Grayak (Gb: CCS Hongkong)"][/caption] "Sebenarnya, beberapa hari yang lalu, PPL Panyipatan sudah mengamati kejadian ini. PPL sudah memberikan bantuan obat-obatan kepada petani. Tetapi bantuan yang diberikan dirasa belum memadai. Ulat-ulat bulu  masih tetap ada, tanaman padi belum pulih seperti semula", ujar Siti Fatimah. Selain tanaman padi yang dimiliki oleh Siti Fatimah diserang ulat bulu, persoalan pengairan bagi tanaman padi sawah juga dikeluhkan. "Tanaman padi kami juga kekurangan air", tutur Siti Fatimah

Kasi Perlingungan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab. Tanah Laut, Rozani Fitri, S.P mengatakan setelah mendapat laporan, dari koordinator PHP Kec. Panyipatan sore itu langsung bergerak ke lokasi  untuk melakukan pengobatan yang telah menyerang 15 ha tanaman warga. "Ulat ini lebih ganas daripada ulat bulu, karena satu malam bisa bergerak sepanjang 1 km. Makanan yang disukai sebetulnya rumput sungai, tetapi karena rumput sudah habis, menyerang padi masyarakat" Ujar Rozani

Penanggulangannya diberikan obat insektisida Trisula cair. Gratis selama persediaan masih ada.  Rozani dan stafnya pada saat itu pula melakukan sosialisasi bagi pencegahan. Ia menganjurkan petani untuk melakukan pembersihan galengan dan membuat parit yang belum tersebar ulat grayak.

[caption id="attachment_116303" align="alignleft" width="100" caption="Rozani Fitri, S.P,  (Gb: Dok. Akhamd Rozi)"][/caption] Menurut Rozani, pihaknya berhasil menyelamatkan  125 ha tanaman padi. Total padi di wilayah itu seluas 140 ha. Ini merupakan hama yang menyerang tiap tahun, tetapi belum pernah menyebar ke wilayah lain di Kab. Tanah Laut. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama utama yang merusak berbagai jenis tanaman seperti padi, kedelai, jagung, jarak dan lainnya. "Kami sudah bekerja maksimal, tetapi memang tidak ada  anggaran penggantian kerusakan tanaman padi petani tersebut", katanya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline