Lihat ke Halaman Asli

Jadi Presiden, Ahok Tambah Track Record dengan Melawan Kesewenangan BPK

Diperbarui: 15 April 2016   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalo dibilang saya pendukung ahok, itu 1000 persen benar. Namun apakah saya mendukung dengan membabi buta, menurut saya tidak, dan itupun yang saya sampaikan kepada kawan, dan orang – orang yang pro dan kontra terhadap ahok. Saya mengikuti perjalanan ahok sejak ia menjabat sebagi anggota DPR RI dari partai Golkar, dari situ saya mencari tau segala informasi tentang ahok yang menurut saya memiliki diferensiasi tersendiri dibanding para pejabat lain. Untuk mempersingkat tulisan, saya tidak menceritakan karir ahok yang panjang dan menurut saya fenomenal. Tapi 4 karakter yang saya lihat menjadi kekuatan ahok dalam berkarir adalah Konsistensi, Keberanian, Kejujuran dan Integritas, sehigga layak menjadi Presiden RI.

Apakah ahok juga melakukan kesalahan? jawabnya iya, tapi menurut saya lebih tepat menyebutnya sebagai kekeliruan namun kekeliruan yang dibuat berangkat dari hakikat dia sebagai manusia, namun kekeliruan tersebut dapat diperbaiki oleh ahok. Salah satunya yaitu ketika menggusur atau relokasi rumah - rumah di tanah Negara. Pada waktu menjadi wagup DKI ahok menyediakan rumah susun untuk seluruh warga yang di gusur tapi yang terjadi ternyata rumah yang digusur kebanyakan dihuni oleh penyewa sehingga ketika digusur penyewa mencari rumah lain dan akhirnya rumah susun didapat oleh pemilik rumah sewaan yang juga melakukan praktek penyewaan rumah susun.

RS. Sumber Waras

Saya langsung membahas tentang Polemik RS Sumber Waras yang saat ini kembali hangat dibicarakan dan seakan menenggelamkan masalah korupsi Ranperda DPRD DKI terkait reklamasi pantai. Saya berharap publik tidak hilang memorinya tentang berbagai masalah lain yang sudah dan sedang dibereskan ahok antara lain tanah abang, waduk pluit, MRT, LRT, E Budjeting, dll.

Dari hasil pengamaatan saya, para pembenci ahok itu ada 2 jenis.

1. Yang kepentingan pribadinya di terganggu oleh ahok baik itu kepentingan pribadi yang memperkaya diri maupun kroni.

2. Yang merasa ahok sombong dan tidak sopan baik dalam perkataan dan tindakan.

diluar itu hampir tidak ada alasan bagi pembenci ahok untuk tidak menyukainya meskipun alasan- alasan tadi tidak layak dilekatkan kepada ahok yang dengan sepenuh jiwa dan raga bekerja keras membereskan segala bentuk penyimpangan di negara kita.

Saat ini seluruh anti ahok gencar menyebut ahok bersalah dalam kasus RS. Sumber Waras. Dan hal yang lucu bagi saya mereka justru memakai data dari hasil audit BPK yang kebenaranya diragukan. Saya bukan orang hukum, namun saya mencoba menganalisa kesewenangan yang dibuat BPK saat mengaudit RS Sumber Waras. Selain itu saya merasa mengapa orang – orang anti ahok yang nota bene juga bukan orang hukum seperti prijanto mantan wagub dki, Lulung Anggota DPRD DKI, dan beberapa orang lain juga berani seenaknya menyatakan ahok bersalah pada kasus RS Sumber Waras.

Paling tidak ada 3 Kesewenangan BPK terkait audit sumber waras ditambah satu pertanyaan yang mempertanyakan kredibilitas BPK di masa lalu.

1. Kenapa BPK saat audit mengunakan aturan lama dalam Pembelian Tanah yaitu UU no 2 Tahun 2012? padahal ada  peraturan baru yaitu Perpres no 40 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas perpres no 71 Tahun 2012.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline