Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Zailani

jurnalis/penulis

Lupakan Bunga & Selfie, Ahok-Djarot Perlu Fokus Bekerja

Diperbarui: 30 April 2017   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto Wahyu Aji/tribun.news.com  (Setelah berfoto secara berkelompok, warga akan mendapat stempel di tangan bertulis ‘foto’ )

Lupakan Bunga,  Ahok-Djarok Perlu Fokus Bekerja

Basuki Cahaya Purnama (Ahok) & Djarot masih sebagai gubernur & wakil gubernur Jakarta 2017, hingga setengah tahun ke depan.  Itu artinya, masih ada tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai gubernur & wakil gubernur Jakarta.  Program pembangunan di Jakarta harus terus berlanjut. Kegiatan yang diprogramkan Ahok-Djarot dan dianggarkan melalui APBD Jakarta 2017 jangan “alih fokus”.  

Setengah tahun ke depan Ahok-Djarot  harus bekerja. Selain itu bukankah Ahok-Djarot masih digaji dan menikmati berbagai tunjangan dan fasilitas karena jabatannya itu?  Silahkan warga Jakarta, yang masih sayang Ahok-djarot terus mengirimkan bunga. Tak ada dan tak boleh dilarang.  Tapi Ahok-Djarot harus fokus dengan sisa waktu pengabdiannya. Akhiri lah sisa jabatan, dengan prestasi pekerjaan prioritas yang bisa diselesaikan. Itu balasan “bunga” yang manis untuk warga Jakarta,  yang sedih atas kekalahan Ahok-djarot dari pasangan Anies-Sandi. Bila sisa waktu 6 bulan “disia-siakan”,  kekhawatiran akan muncul dari masyarakat?  Selama 6 bulan, masih digaji apa pekerjaan Ahok-Djarot?  Apakah itu tidak korupsi waktu namanya, bila lebih banyak lagi yang tak dikerja? Lalu, apakah tidak hanya “makan gaji buta” saja, bila hasil pekerjaan yang dilakukan tak sesuai dengan gaji dan pendapatan lain, termasuk fasilitas yang didapatkan selama sisa waktu 6 bulan itu?

Apalagi kini, bukan hanya bunga yang dikirim. Tapi ribuan warga mulai berdatangan ke balaikota, antri untuk minta berfoto dan bersalaman dengan Ahok.

Anggaplah Ahok-Djarot dinilai bagus memimpin Jakarta. Tapi kenyataan ke depan,  tugas Ahok-Djarot sudah berakhir, hanya sampai Oktober 2017.    Rakyat Jakarta sudah memutuskan. Jakarta punya gubernur baru, untuk periode 5 tahun ke depan.  Maka, wahai rakyat Jakarta terutama pendukung Ahok-Djarot yang mengirimi bunga, biarkan lah Ahok-Djarot fokus bekerja keras dengan sisa waktu 6 bulan yang ada.  Berilah kesempatan Ahok-Djarot, untuk menorehkan prestasi dan karya yang harus tuntas untuk satu periode jabatannya. Karena jabatannya berakhir Oktober 2017.

Untuk program prioritas, Presiden RI Joko Widodo dalam kesempatan lain, mengingakan agar program prioritas itu jangan banyak-banyak, cukup 3 saja. Atau paling banyak 5 program yang benar-benar prioritas.  Agar perencanaan dan dana yang dianggarkan bisa fokus untuk menyelesaikan pekerjaan. Jokowi menyebutkan, cukup 3 program prioritas yang ditetapkan dalam kurun waktu setahun anggaran. Namun bila para pimpinan merasa sulit, maka diperbolehkan memiliki lima program prioritas.

Itu diangatkan Presiden Joko Widodo saat  membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2017, yang dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara, para menteri dan kepala lembaga pemerintah non kementerian, para gubernur serta bupati/wali kota se Indonesia.

Jokowi mengingatkan agar ada prioritas yang jelas dalam perencanaan. Sehingga bisa fokus, baik dalam alokasi belanja hingga eksekusi di lapangan.

Menurut Jokowi, semua harus bisa diubah demi realisasi belanja yang tepat sasaran. Hal ini tentunya juga memudahkan pertanggungjawaban dari pemerintah kepada rakyat sebagai pelaksana anggaran.

Kaitan dengan pesan presiden RI Joko Widodo tersebut, karena masih ada waktu setengah tahun, maka pasangan Ahok-Djarot masih punya tanggung jawab, untuk menuntaskan program prioritas (menurut Presiden Joko Widodo cukup tiga program saja) dalam satu tahun anggaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline