Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Yaslim

Jurnalis, Pengusaha, Desain Grafis

Senyum Kecut untuk Batik

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Teringat suka cita bangsa indonesia terhadap batik yang di akui oleh PBB.bangsa ini sudah kembali kejati dirinya.mereka bangga dengan karya leluhur hingga batik di gunakan dalam setiap kegiataan walau itu kegiatan yang santai.

Menurut pengrajin batik di berbagai daerah terutama di jawa tengah ,sejak ada pengakuan dari PBB produksi mereka semakin meningkat di banding di tahun 90' yang mengakibat pegusaha batik banyak yang terpuruk dan bangkrut.

Salah satu masalah itu terdapat di bekas  kadipaten sidayu yang masuk dalam wilayah administratif kabupaten gresik.di nama dulu banyak penduduk menjadi perajin batik mulai dari perusahaan batik hingga pengusaha batik.

Banyak motif yang tercipta dari perpaduan mataraman dan pesisir dari wilayah di bawah mataram islam ini.perkembangan batik saat itu menjadi primadona yang bisa mengerakan masyarakat.namun karena kendala pemasaran dan lebih senang dengan sarang burung walet usaha ini punah

menurut penuturan saksi sejarah .kehacuran batik ini kira-kira 1 abad yang lalu yang tersisah hanya puing bangunan perusahaan batik yang sangat bagus.aku hanya bisa tersenyum kecut melihat batik orang aku pakai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline