Lihat ke Halaman Asli

AKHMAD SUWIGNY0

Mencoba Menulis

Puisi | Yang Tersisa dari Sebuah Perjalanan

Diperbarui: 28 Agustus 2019   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : flickr.com

Ketika langkah-langkah kami meninggalkan kotamu,
satu persatu kenangan melekat disepanjang perjalanan
melintasi hutan, gunung, serta lautan. Tak satupun kami
merasa gelisah perjalanan ini sungguh menyenangkan.

Meski letih berkepanjangan terlihat jelas diwajah kami,
yang diawal perjalanan begitu ceria. Tapi kami tak mau
semua itu terlewatkan begitu saja, satu demi satu saat
tangan kami merahi prestasi kebanggaan bersama.

Kami tak berhenti sampai disitu, manakala alunan musik
menggetarkan jiwa kami di panggung hiburan, hanyut
kami dalam irama yang membangkitkan semangat untuk
menggoyang seisi lapangan menghibur seluruh peserta

Sejenak terlupakan rasa resah gelisah, seketika terobati
menyaksikan kawan-kawan bernyanyi dan berjoget
gembira, panggung hiburan ini seakan milik kami. Ya,
kami mendominasi panggung sepanjang waktu.  

Dan ketika saatnya kami harus kembali pulang, banyak
sudah kenangan dan kesan yang kami sematkan di dalam
hati peserta yang datang dari seluruh penjuru nusantara.
Kami pun pulang dengan rasa lega, puas,  dan bahagia.

Denpasar, 25 Agustus 2019


   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline