Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik

"Pesta Demokrasi Purbalingga", Keberpihakan ASN Cederai Demokrasi

Diperbarui: 10 September 2020   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hajatan pesta demokrasi, Pilkada  untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang menghadirkan dua pasang calon peserta. Pertama pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Tiwi, bupati yang akan maju melanjutkan kepemimpinan Purbalingga. Tiwi berpasangan dengan Sudono-Dono. Pasangan Tiwi-Dono diusung PDIP, Golkar, PAN dan PKS.

Pasangan kedua menghadirkan putra daerah alumni SMAN I Purbalingga. Muhamad Sulhan Fauzi, Oji, berpasangan dengan Zaini Makarim Supriatno,  Zaini. Pasangan Oji-Zaini merupakan gabungan ekonom dan arsitektur. Pasangan ini diusung PKB, PPP, Nasdem, Demokrat dan Gerindra.

Kehadiran 4 partai pengusung dipihak Tiwi-Dono dan 5 partai pengusung pada pasangan Oji-Zaini, menunjukkan keseimbangan dukungan parlemen Purbalingga yang seimbang, meskipun dari jumlah kursi kubu Tiwi-Dono lebih unggul karena PDIP dan Golkar memiliki jumlah kursi mencukupi di DPRD Purbalingga.

Menilik pada Pemilu 2019,  perolehan  kursi di DPRD Purbalingga,  PKB mengalami kenaikan dari 5 menjadi 9 kursi. Gerindra tetap 6 kursi. PDI Perjuangan turun dari 11 menjadi 10 kursi. Golkar tetap 7 kursi, NasDem tetap 1 kursi. PKS turun dari 5 menjadi 4 kursi. PPP tetap  2 kursi. PAN tetap 4 kursi,  Demokrat tetap 2 kursi.

Jumlah kursi keseluruhan ada 45. Tahun lalu ada 10 partai mendapatkan kursi di DPRD, tahun 2019 tinggal 9. Hanura tidak mendapatkan kursi pada Pemilu 2019, tahun 2014  lalu  Hanura mendapat 1 kursi.

Kedua pasang calon memiliki keunggulan dan kelemahan. Dari segi bibit, bobot bebet dan rekam jejak Tiwi merupakan putri mantan Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko yang menjadi Bupati selama dua periode tahun 2000-2005 dan 2005-2010.

Tiwi maju dalam Pilkada 2015, berpasangan dengan Tasdi dan memenangi Pilkada melawan pasangan bagongan Sugeng-Sucipto.

Tasdi adalah  kader PDIP yang mengawali karier dari simpatisan, anggota partai hingga duduk di DPRD dari PDIP.

Tasdi  berpengalaman menjadi anggota DPRD, Ketua DPRD,  Wakil Bupati dan menjagokan diri menjadi Bupati berpasangan dengan Tiwi.

Karena kekurangan kader pemimpin di Purbalingga pada saat itu, pasangan ini semula akan melawan bumbung kosong, namun ada pasangan yang mau maju, dan menjadi pasangan bagongan.

Tasdi-Tiwi akhirnya terpilih menjadi Bupati Purbalingga.  Tasdi mampu mengangkat Tiwi menjadi wakil Bupati Purbalingga 2015-2020. Dalam perjalanan, Tasdi terjebak OTT KPK. Sementara Tasdi dipenjara, Tiwi naik menjadi Bupati Purbalingga sejak Juni 2018.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline