Setelah dipermak, alun-alun Purbalingga, Jawa Tengah kini tampil keren, memikat sepanjang mata memandang. Alun-alun yang sempat kumuh dipenuhi pedagang kaki lima, kini tampil indah dan tertib.
Wajah rerumputan, pavingblock dibuat manis membentuk ornamen indah dengan warna khas hijau dan kuning. Ada air mancur, jam dinding di sisi barat ditulisi "I Love PBG", saya cinta Purbalingga dipasang di bawah setinggi sekira 1 meter.
Setelah pagar pengaman pekerjaan proyek dibuka, keindahan taman didalamnya bisa dilihat, dinikmati masyarakat. Persembahan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi- Tiwi dapat manjadi kenangan bagi masyakarat Purbalingga. Bisa dibanggakan kepada warga ketika memimpin kembali, dan dapat pula menjadi peninggalan bila tidak terpilih.
Sebelum masa cuti sebagai Bupati Purbalingga karena Bu Tiwi akan maju Pilkada, Alun-alun Purbalingga segera diresmikan, masyarakat bisa menikmatinya kapan pun dari mana pun anda datang, warga atau bukan warga Purbalingga boleh menikmatinya.
Perpaduan alun-alun selaras dengan letak Pendopo Dipokusumo, tempat aktivitas bupati. Masjid Agung yang didesain mirip Masjid Nabawi, Penjara dan sekolah memadukan keindahan. Terlebih di waktu pagi, dengan latar belakang Gunung Slamet yang menjulang, Alun-alun Purbalingga bisa menjadi destinasi warga menikmati indahnya Purbalingga sebagai ibu kota kabupaten.
Bagi warga yang belum atau pernah susur desa, keliling seluruh Purbalinngga, untuk mengenal seluruh wilayah kini makin mudah. Keliling seluruh kecamatan di Kabupaten Purbalingga bisa dari alun-alun. Kenapa bisa begitu? Pada jalur pedestrian atau pejalan kaki, bila kita keliling alun-alun akan didapati nama-nama kecamatan di Kabupaten Purbalingga.
Bagi yang akan mengenal kecamatan di Kabupaten Purbalingga bisa ambil star dari depan Pendopo Dipokusumo. Kita akan mendapati nama Kecamatan Karangreja berjalan ke kiri ada nama Kecamatan Bobotsari, Mrebet, Bojongsari, Kutasari, Padamara, Purbalingga, Kalimanah, Kemangkon, Kalligondang, Bukateja, Kejobong, Pengadegan, Rembang, Karang Moncol, Kertanegara, Karanganyar dan Karang Jambu yang letaknya bersebelahan dengan Kecamatan Karangreja.
Saat keliling alun-alun dan mengunjak nama kecamatan, bagi yang sudah pernah mengunjungi kecamatan-kecamatan yang terpampang pada pedestrian, ingatkan diri, kita akan membuka memori kondisi kota kecamatan di Purbalingga.
Ketika kami menginjak nama Kecamatan Bobotsari, muncul ketidaktertiban, kekumuhan kota, kesemrawutan terminal bayangan, kios-kios dan bangunan di trotoar. Lalu ketika menginjak Kecamatan Karanganyar, yang muncul lapangan sepak bola, sebelah kiri kecamatan kesemrawutan pasar yang tidak tertata.
Secara umum kota-kota kecamatan sebagai penyangga Purbalingga sebagai ibu kota Kabupaten belum ada penataan kota sama sekali. Penataan kota-kota penyangga belum terlintas oleh pengelola kabupaten ini. Wajah Kabupaten Purbalingga bukan hanya alun-alun saja, namun ada perbatasan kota. Kota-kota kecamatan juga perlu perhatian, penataan menjadi kota yang indah dan membanggakan bagi warganya.
Renovasi alun-alun dengan uang rakyat harus memberikan nilai bagi masyakat. Jangan sampai alun-alun yang menelan dana APBD dibangun hanya untuk pencitraan menuju Purbalingga Satu. Yu kita berkunjung ke Alun-alun Purbalingga. Bisa keliling Kabupaten Purbalingga. #Salamperubahan. ***