Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik

Wisata Jembatan Gantung Makam Wangi Purbalingga Indah Mempesona

Diperbarui: 8 Agustus 2020   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potensi wisata alam di Kabupaten Purbalingga begitu melimpah. Ada wisata air terjun, susur sungai, hutan pinus, kebon strawbery, kebun nanas dan jembatan gantung. Potensi wisata itu ada   di  hampir  seantero sudut-sudut Purbalingga.

Kesampingkan Owabong, Golaga, Taman Ikan Air Tawar, Walik yang sudah dikenal banyak orang, mari kita  menikmati obyek wisata baru  di pelosok-pelosok kampung yang masih belum dikenal orang. Kitalah yang harus memperkenalkan wisata itu agar masyarakat tahu hasil pembangunan.

Purbalingga memiliki beberapa jembatan gantung diantaranya di daerah Tangkisan yang menghubungkan Tangkisan-Banjaran. Jembatan Gantung Bantar Barang, Rembang yang saat ini kondisinya tidak terawat karena di sebelahnya sudah  dibangun jembatan permanen.  Teranyar "Jembatan Gantung Makam Wangi" di atas Sungai Gintung, menghubungkan Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang dan Kaliori, Kecamatan Karanganyar.

Makam Wangi Pagerandong (dokpri)

Jembatan gantung umumnya dibangun unik, salah satu keunikanya, ketika dilewati jembatan akan bergoyang-goyang. Lha goyangan jembatan ini justru dapat dirasakan wisatawan, terlebih bila orang kota yang baru pernah melewati jembatan gantung, ia akan takut, bahkan melewati jembatan bisa sambil menangis, atau sambil menutup mata karena ketakutan. Terlebih bila kondisi jembatan tapak kayunya sudah bolong-bolong seperti jembatan gantung Tangkisan-Banjaran. Asyik luar biasa. Takut!!!

Jembatan gantung Makam Wangi (dokpri)

Lha keunikan jembatan dan para pengunjung yang takut ini bisa diabadikan dengan camera video, sehingga bagi wisatawan bisa menjadi kenangan menangis di jembatan gantung.  Jembatan gantung akan menjadi salah satu dari sekian banyak potensi wisata di Purbalingga yang belum tergali.

Jembatan gantung hanya bisa dilewati pejalan kaki, sepeda motor, gerobak dengan berat tertentu. Untuk menggantung rangka jembatan, ditopang dengan kawat baja kuat. Biasanya papan bawah menggunakan kayu, ada pula yang pakai plat baja dan diatasnya diaspal, seperti Jembatan Gantung Makam Wangi (JGMW) di Pagerandong-Kaliori.

JGMW tergolong baru. Jembatan yang hanya bisa dielwai pejalan kaki, gerobag dan sepeda motor ini menghubungkan Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Kaligondong. Di sisi selatan berada di Dusun Dua Desa Pagerandong, sedangkan di sisi utara di Desa Kaliori.

Dibawah jembatan gantung (dokpri)

Jembatan sepanjang lebih dari 100 meter ini sangat mankjubkan. Bahan baja membentang diatas sungai. Sementara bebatuan  disepanjang sungai membentuk pemandangan indah dengan air yang sangat jernih. 

Jembatan ini sangat bagus untuk foto-foto.  Sayangnya untuk akses ke sana mobil sangat sulit untuk masuk. Untuk ke sana sebaiknya menggunakan sepeda motor dengan cc besar atau trail karena akan menanjak dan turun terjal dijalan bekas cor dan  batu-batu lepas. Pengemudi harus super hati-hati.

Bunyi jembatan gantung yang dbawahnya papan kayu untuk bertumpu, sungguh asyik bunyinya bila dilewati sepeda motor. Bunyi glodok..glodok bersautan mengasyikkan bagi yang mendengar, kita akan rindu datang kembali ke jembatan gantung. Terlebih bila dilengkapi sarana wisata menarik lainnya. Gak percaya? Coba segera ke sana. Rasakan sensasinya melewati jembatan gantung Tangkisan.

Goyangan, bunyian, konstruksi jembatan gantung memiliki nilai wisata. Tak heran bila di sekitar jembatan gantung bannyak muda-mudi nongkrong. Mereka menikmati bunyi ketika jembatan dilewati dan melihat anak remaja yang ketakutan ketika pertama kali melintas. Sungguh nikmat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline