Pelayaran perdana kapal-kapal penumpang PELNI dari beberapa pelabuhan disambut antusias. Masyarakat Maumere, Ende, Bejawa, Aimere, Lewoleba menyambuat meriah pelayaran perdana KM. Bukit Siguntang.
Setelah sekitar 3 bulan tak melihat kapal-kapal PELNI, kerinduan terobati dengan pelayaran perdana dari Pelabuhan Larantuka, Minggu (5/7). Masyarakat pun rela datang hanya untuk menyaksikan kapal putih, sebutan untuk kapal PELNI bagi warga Indonesia timur.
Untuk pelayaran perdana KM. Bukit Siguntang dari Larantuka, NTT kapal akan menuju Sulawesi dan Kalimantan Port. Secara total penumpang dari Larantuka tujuan Makassar - Parepare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan sebanyak 198 Orang. Para penumpang kapal dari Larantuka mengantri sesuai prosedur protokol kesehatan.
Persyaratan dokumen perjalanan yang harus dilengkapi pemerjalan yang termasuk wajib, diantaranya rapid tes. Setelah semua dokumen lengkap penumpang akan membeli tiket, masuk ke kapal sesuai protokol kesehatan diantaranya pemeriksaan suhu badan, menjaga jarak aman baik saat antri maupun di atas kapal, di mana tempat tidur sudah diatur teratur oleh ABK kapal dengan satu kasur, tidak bersentuhan. para penumpang pun bahgia, tempatnya bisa untuk menaruh barang bawaan sekaligus untuk sekat jaga jarak. Para ABK telah menyiapkan setiap tahapan pelayanan sesuai standar pelayanan saat Covid-19, ini bukti PELNI partisipasi aktif mencegah penularan Covid-19.
Antusiasme warga Flores untuk naik kapal sangatlah tinggi, sampai penumpang banyak dari wilayah luar Larantuka seperti dari Maumere, Ende, Bajawa, Aimere, dan Lewoleba semua naik dari Larantuka. Mereka sangat berterima kasih kepada PELNI dan Pemerintah serta otoritas pelabuhan karena kapal PELNI boleh masuk berlayar kembali ke NTT.
Kehadiran kapal PELNI di Larantuka juga disupport oleh Pemda Flores Timur dengan memberikan rapid tes gratis bagi pelajar dan mahasiswa. Tak heran bila saat kapal sandar banyak warga berdatangan ada yang mengantar saudara yang pergi, ada pula yang hanya ingin menyaksikan kapal putih yang sudah lama dirindukan.
Disatu sisi, kehadrian warga di pelabuhan ada yang berpandangan bahwa kapal masuk akan menjadi ancaman Covid-19, tetapi pada kenyataan yang terjadi di pelabuhan sangatlah berbeda, pengunjung sangat ramai yang berdampak ekonomi karena hadirnya kapal orang datang yang tentu membawa rezeki bagi pedagang di sekitar pelabuhan.
Dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pelayaran perdana KM. Kelimutu saat embarkasi penumpang naik 237 orang. Mereka bepergian ke Sampit, Kalimantan Tengah untuk bekerja di proyek atau perkebunan.
Dari hasil pemeriksaan, semua penumpang dan Awak kapal sehat. Dalam pelayanan juga selalu melaksanakan protokol kesehatan. KM. Kelimutu berangkat dari Tanjung Emas, pada Minggu tgl 05 Juli 2020 jam 01.00 atau Minggu dini hari. Selamat berlayar. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H