Desir angin siang ini menggamangkan hatiku, merenda kisah yang dulu terajut namun kau pergi entah ke mana dan tak lagi bersua.
Desiran angin siang ini memantik mengingatkanku tentang dirimu yang pernah tulus mencintaiku, tapi keadaan memisahkan jalinan perasaan kita yang menyatu.
Lewat desir angin siang ini, kuingin sampaikan betapa aku merindukanmu, walau kerinduan ini sebenarnya tak lebih dari sebuah cerita yang berakhir dengan perpisahan. Menyedihkan!
Bandarlampung, Senin, 12 Agustus 2024