Lihat ke Halaman Asli

Lisan Zaman Sekarang

Diperbarui: 3 Maret 2018   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lisan atau lambe dalam bahasa Jawa merupakan hal yang sensitif bagi hidup setiap insan dalam kehidupannya. Dia mampu memproduksi kata kata yang akan mengirimkan makna. Makna yang nantinya akan diterima oleh insan insan yang mendengarkannya.

Jaman now menjadi jaman yang mungkin cenderung cepat berpaling atau berubah dengan banjir bandangnya informasi yang ada. Hati ini pun mulai resah ketika insan era sekarang seakan hanya sekedar mencari kenyamanan dengan berlindung dibalik kata kata dengan intensitas ego yang mendominasi secara membabi buta. Detik ini berkata A detik selanjutnya berganti dengan Kapital yang lainnya.

Disini prinsip seakan menjadi murah dan konsistensi entah ada dimana. Bahan pembicaraan seakan diarahkan dengan kondisi partisipan yang ada pada saat pembicaraan sedang dilangsungkan. Yang terjadi adalah bahan pembicaraan amat sering membicarakan pribadi orang orang yang tidak hadir dalam formasi pembicaraan itu. Bisa dibilang ngrasani atau menggibah dengan skema berjamaah.

Rasanya ingin segera pergi meninggalkan namun itu semua adalah rekan dengan keakraban yang bukan baru. Namun. Ini semua seakan menjadi hal biasa yang terjadi. Lidah lidah itu seakan lihai dalam merangkai kata kata. Makna pun tertransaksi bebas disana.

Kadang terpikirkan wajah orang orang yang sedang menjadi bahan pembicaraan dan kadang pun terbayang sosok diri ini jika berada diposisi kan seperti dia yang sedang menjadi bahan pembicaraan. Entah apa ini semua akan menjadi budaya tradisi yang terus menjadi. Aku berharap tidak, cukuplah digenerasi ini membicarakan keburukan orang lain menjadi nyaman. Biarkan generasi selanjutnya mampu mengolah lidahnya dengan hati yang mereka punya.

Damai itu indah saling mengingatkan pun juga beresensi berkah. Membicarakan keburukan kawan kita tentu tak akan membuatnya berubah. Yang ada akan menjadi bahan empuk dan mampu menjadi episode episode yang mungkin akan berlipat kedepannya. Jaga lisan untuk kemuliaan sesama. Dan saling mengingatkan akan menjadi hal yang akan sangat dirindukan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline