Lihat ke Halaman Asli

akhmad kurniawan

PPKN PPG Prajabatan 2022

Kartiniku

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi buta itu tiba

Kriyip mata berair tua

Empat sampai banyak langkah terlangkah

Menuju bagian belakang di surau reot itu

Gemercik air bersihkan yang tadinya kotor

Aroma harum tercium dari wajan panas

Uap hangat mengepul dari soblok berangus

dan banyak lagi

Itulah Ibuku

Wanita terhebat dihidup

Tak terhitung pengorbananya untuk

Itulah Ibuku

Kartini dalam hidupku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline