Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Hasbul Wafi

hambamusafir

Mbah Ud, Wali Majdub Dari Sidoarjo Yang Makamnya Mendatangkan Manfaat

Diperbarui: 30 Juli 2024   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Sindonews

Sidoarjo, kota udang sebagai julukan yang sering dikatakan oleh orang-orang ternyata juga memiliki sebuah kompleks pemakaman wisata religi yang disukai para peziarah, tepatnya berada sebuag desa di Sidoarjo yang bernama "pagerwojo", berdirilah diantara komples pemakaman sebuah makam wali sidoarjo yang terkenal didalamnya, Beliau bernama Muhamamad Ali Mas'ud atau lebih dikenal mbah ud oleh kalangan warga lokal tidak akan pernah sepi peziarah bahkan hingga menjelang subuh masih banyak peziarahh  masih berdoa di dekatnya makam mbah ud ini.

Mbah Ud alias Muhammad Ali Mas'ud adalah seorang tokoh ulama terkemuka  pada zamannya yang kebanyakan orang masih mempercayai dan sering mengatakan memiiilki karomah didalamnya seperti yang saya dapatkan dari berbagai sumber hingga warga lokalan di sekitar mbah ud, sebagian kalangan nadliyin mempercayai didalam diri mbah ud terdapat banyak sekali keberkahan, mulai dari tindakan hingga kegiatan sehari-hari beliau lakukan sangat berimplikasi kepada kepercayaaan sebagian orang hinggat saat ini

Menurut sumber yang saya dapatkan dengan mewawancarai beberapa warga lokal, Bahwa sejarah makam mbah ud berada di sidoarjo merupakan permintaan dari sang istri dan juga faktor ketiadaan makam wali di sidoarjo. Mbah ud adalah putra dari seorang wali terkemuka dari Mojoagung Jombang dan memiliki banyak istri, ketika mbah ud wafat para istrinya berebut untuk memakam didaerah isti2 beliau, dan dari hasil musyawarah keluarga mbah ud diputuskanlah dimakamkan di sidoarjo.

Dari berbagai sumber yang saya wawancarai, ternyata banyak karomah mbah ud berasal dari kegiatan beliau yang bisa dikatakan absurd seperti; sewaktu kecil dia bisa mengajarkan orang dewasa namun mbah ud waktu kecil adalah anak yang sangat nakal dan tidak pintar baca kitab maupun al-quran, namun dengan nakal nya itu mba ud bisa mengajarkan kebaikan kepada orang yang lebih dewasa.

contoh yang lain; mbah ud ketika berjalan di suatu pasar melihat pedagang yang jualannya sangat sepi dan tidak laku, mbah ud pun menghampirinya dengan meminum air dari pedagang tersebut dan air itu disemburkan ke dagangannya hingga air liurnya sekalipun dan seketika itu mbah ud pun pergi meninggalkanya, keesokan harinya pedagang ini banyak diserbu pembeli karena air minum dan air liur mbah ud yang disemburkan ke dagangannya hingga menjadi laris manis.

Dan yang terakhir saya wawancari adalah Huda, dia adalah teman saya yang sering sekali berziarah ke Mbah ud seminggu sekali setiap malam jumat, alasan dia sering berziarah ke mbah ud karena perkataan gurunya yang mengatakan bahwa dulu gurunya berzirah ke mbah ud agar musibahr lumpu lapindo yang terjadi kala itu bisa berhenti, setelah berdoa ke mbah ud, ajaibnya lumpur lapindo pun berhenti juga. Memang kejadian-kejadian seperti ini sudah diluar kendali manusia normal dan hanya manusia yang memiliki karomah (kelebihan dari tuhan yang diberikan kepada orang sholeh tertentu)  yang bisa melakukannya seperti mbah ud ini.

Namun, saya tidak melihat dari sudut spritualitas beliau, melainkan melihat dari  segi sudut yang agak lain dan berbeda yakni sudut kultural masyarakat setempat, kepercayaan yang turun temurun hingga saat ini sangat berdampak dengan muamalah yang terjadi  khususnya di daerah pagerwojo, dengan adanya makam mbah ud ini banyak pedagang hingga warga sekitar merasakan dampak di sektor ekonomi kreatif, misalnya penitipan parkir, di mbah ud ini warga yang dekat dengan makam beliau menyediakan tempat parkir bagi peziarah yang ingin berdoa di makam mba ud dengan harga dan untuk para pedagang bisa merasakan omset penjualannya yang signifikan dengan dekat dengan makam mbah ud.

"Ziarah wali adalah suatu manifestasi fenomena kultural yang tidak bisa dihilangkan karena faktor budhanisme masyarakat indonesia yang sudah melekat mengakar kuat dan tidak bisa hilang sekalupun dengan asupan yang sangat islami".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline