Lihat ke Halaman Asli

Bela Negara di Bulan Puasa Ramadhan

Diperbarui: 12 Juni 2016   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Pelayaran Santri Bela Negara oleh SMA Maarif Yogyakarta di Armada Timur (Armatim) Surabaya.

Bulan puasa ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Hampir dipastikan, seluruh umat Islam di seantero Nusantara menyambutnya dengan suka cita. Pada hakikatnya di bulan puasa bukan hanya menahan haus dan lapar saja. Akan tetapi bagaimana khittah sebagai umat Islam yang sesungguhnya yakni menjadi umat yang berakhlak mulia. 

Menguatkan jiwa dengan tidak menjadikan hawa nafsu sebagai penguasanya, mendidik kemauan dan melatih kesabaran, toleransi antar umat, menyehatkan badan, mensyukuri nikmat Tuhan, banyak beramal salih, berbuat kebajikan dengan banyak beribadah dan berbuat baik kepada orang lain, mengingat dan merasakan penderitaan orang lain yang berada di bawah kita, melatih diri untuk menundukkan musuh kita (dalam hal ini Syetan) dan menahan seluruh anggota tubuh dalam melakukan perbuatan dosa. 

Pemahaman yang benar mengenai bulan puasa ramadhan bisa diimplementasikan kepada hal - hal yang terkait bela negara. Tentang bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan terkait Bela Negara di bulan puasa ramadhan akan dibahas di sini.

Siapa yang berhak melakukan kegiatan Bela Negara?

Dasar hukum mengenai kegiatan Bela Negara bersumber kepada UUD 1945 pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara". Selain itu dasar hukum yang lain adalah  UUD 1945 Pasal 30 Ayat 1 dan UU RI Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 dan penjelasannya. Orang dan golongan yang wajib melakukan kegiatan "Bela Negara" bukan hanya unsur TNI (Tentara Nasional Indonesia), POLRI, PNS dan aparatur negara lainnya. Semua warga negara Indonesia berhak dan wajib melakukan kegiatan bela negara. Selama dia masih tercatat KTPnya sebagai warga negara Indonesia, dimanapun dan dalam kondisi apapun, baik itu profesi bidang apa saja dan jabatan apa saja "WAJIB" melakukan kegiatan Bela Negara. Tidak ada tawar menawar dalam hal ini. 

Mengutip pernyataan pidato Bung Karno:

“This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!”

Bela Negara di Bulan Puasa Ramadhan, bagaimana?

Bulan puasa ramadhan bisa disebut sebagai bulan penuh ibadah bagi umat Islam. Ikut menegakkan konstitusi seperti menaati dan menjunjung tinggi amirul mukminin (pemimpin yang baik) , menumbuhkan rasa dan semangat kebangsaan dan menjaga utuhnya NKRI merupakan salah satu bentuk Ibadah yang diajarkan dari sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Beliau senantiasa mengajarkan dan menganjurkan seluruh umatnya melakukan kebaikan dan menjauhi atau melarang untuk berbuat buruk dan kerusakan di muka bumi. Nabi Muhammad SAW di Madinah menciptakan sebuah sistem yang toleran. Menciptakan perdamaian dengan umat lain seperti Nasrani, Yahudi, Ansor dan Muhajjirin sehingga tercipta suatu umat dan pemerintahan yang berifat multi kultural dan terdiri dari beragam umat yang memiliki kepercayaan berbeda - beda. 

Piagam Madinah membuktikan bagaimana sifat Nabi muhammad SAW yang sangat toleran terhadap umat lain selain umat Islam. Beliau menganjurkan bertoleransi terhadap berbagai aspek kepada semua umat, baik itu kepada yang berbeda persepsinya, keyakinannya dan kebudayaannya. Kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Rasyidin (periode 632 - 661 Masehi) ketika ajaran Islam tetap dijalankan secara utuh. Inilah yang mendasari bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin...

Sebagai warga negara Indonesia dan umat Islam khususnya hendaknya meneladani sifat - sifat terpuji Nabi Muhammad SAW. Dalam bulan puasa yang penuh berkah ini, sebagai contohnya adalah meneladani sifat toleran kepada semua umat beragama. Apalagi kepada sesama umat Islam. Dalam konteks bela negara yang memiliki nilai - nilai antara lain; (1) Cinta tanah air, (2) Sadar berbangsa dan bernegara, (3) Yakin pada pancasila sebagai ideologi bernegara, (4) Rela berkorban untuk bangsa dan bernegara, keempat nilai itu selaras dengan keteladanan sifat Nabi Muhammad SAW. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline