Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Fawzi

Mahasiswa Pascasarjana Filsafat Islam

Benarkah Darwin Menyebut Manusia Berasal dari Kera Hingga Meniadakan Keberadaan Tuhan?

Diperbarui: 21 September 2024   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tulisan ini dibuat sebab masih ada beberapa peserta didik yang saya ajar menganggap Charles Darwin yang bagi mereka memiliki teori evolusi menyebut kalau manusia berasal dari kera. Mereka menyimpulkan seperti itu bukan dari hasil pembacaan karya Darwin tetapi dari perkataan yang mereka dengar baik dari guru maupun teman sendiri. Anggapan yang berkembang ditengah mereka kalau kera merupakan evolusi pertama sebelum menjelma menjadi manusia. Lalu, beredar jika Darwin menentang Tuhan sebab dalam penjelasannya tidak melibatkan peran-Nya. Benarkah demikian? Berikut penjelasannya.

Teori evolusi sudah banyak dikenal dalam dunia pengetahuan. Nama Charles Darwin juga sudah marak sebagai ilmuwan yang mencetuskan teori tersebut. Darwin seorang naturalis yang besar ditengah keluarga industrialis dan saintis kedokteran, merumuskan teorinya dalam karyanya "The Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life". Sebetulnya, ia tidak menyebut rumusan teorinya bernama evolusi, tetapi keturunan dengan modifikasi

Istilah evolusi digunakan oleh para pembaca Darwin setelah buku Darwin terbit. Lalu evolusi yang diyakini oleh Masyarakat awam ialah manusia berasal dari kera. Padahal tidak seperti itu, dalam sejarahnya manusia berkerabat dengan simpanse lalu perkembangannya manusia berevolusi lebih unggul dari hewan lain sebab manusia melewati empat revolusi diantaranya revolusi kognitif, pertanian, ilmiah dan industri.

Paradigrma awal Darwin adalah tidak ada perubahan sejak waktu bumi diciptakan, paradigma tersebut dipengaruhi oleh Aristoteles. Tetapi perkembangannya berubah menjadi konklusi bahwa organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan mampu juga meneruskan sifat unggul kepada keturunannya melalui proses reproduksi. 

Keturunan dengan modifikasi, berbagai bentuk kehidupan yang ada di bumi seperti pohon, bunga, cacing dan lain sebagainya merupakan keturunan dari nenek moyang yang sama. Keragaman menimbulkan adanya klasifikasi hierarki spesies dari mulai yang kecil hingga besar, kurang sempurna hingga sempurna. Adanya keragaman bermula karena bentuk-bentuk yang berbeda cenderung berevolusi secara terpisah seiring perjalanan waktu. Modifikasi keragaman spesies sendiri mengandaikan adanya hereditas dan variasi pada setiap spesies.

Kita bisa melihat beragamnya variasi spesies mulai dari binatang, tanaman hingga manusia disebabkan oleh pertumbuhan reproduksi dengan kebiasaan dan keadaan berbeda, juga oleh Andrew Knight disebut faktor bertambahnya makanan pun memengaruhi adanya variasi. 

Landasan hereditas dan variasi begitu penting, tanpa keduanya maka evolusi tidak akan terjadi dan seleksi alamiah tidak efektif. Adapun hereditas sendiri suatu totalitas pewarisan karakter sedangkan variasi merupakan perubahan yang meniscayakan adanya perbedaan pada setiap spesies. 

Semua spesies memiliki asal usul nenek moyang yang sama, hanya saja dalam kelahirannya atau kemunculannya memiliki kesamaan karakter sekaligus perbedaan. Kita, manusia yang merupakan genus homo atau manusia dari spesies sapiens. Sapiens yang dimaksud adalah nenek moyang manusia sekarang ini yang memenangkan persaingan seleksi alam dengan genus manusia lainnya seperti homo erectus, neanderthal dan homo Denisova. 

Setelah hidup, spesies mencoba beradaptasi pada alam yang sepenuhnya teratur ini. Baginya, alam berkembang dengan sendirinya berdasarkan hukum-hukumnya atau yang ia sebut seleksi alamiah. Seleksi alamiah sebagai mekanisme perubahan evolusioner. Seleksi alamiah timbul karena tingginya laju pertumbuhan yang membuat setiap spesies survive untuk bertahan hidup melalui perjuangan atau persaingan. 

Perjuangan atau persaingan bagian dari proses internal yang terjadi antar individu dalam suatu kelompok biologis yang sama. Saat jumlah setiap spesies yang menempati semesta ini berlebih maka akan beragam juga variasi keturunan suatu spesies terutama dalam hal struktur maupun kebiasannya. Kondisi seperti itu memunculkan seleksi alam yang terjadi pada setiap populasi yang memenuhi sejumlah keadaan seperti:

  • Beberapa anggota kelompok berbeda dari individu lainnya.
  • Keturunannya biasanya mirip dengan orang tuanya.
  • Beberapa individu dalam suatu populasi menghasilkan keturunan lebih banyak daripada rata-rata.

Seleksi alamiah mengandaikan adanya persaingan antar organisme-organisme, siapa pun yang unggul, kuat dan mampu bertahan diri maka itulah yang hidup. Seleksi alamiah pun mendorong perubahan evolusioner ke arah peningkatan adaptasi. Itu artinya individu atau spesies yang menunjukkan keberhasilannya dalam menumbuhkembangkan adalah mereka yang paling mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline