"Deklarasi Pasangan Bakal calon presiden dan bakal calon wakil Presiden yang dilaksanakan pada Sabtu (02/09) di hotel Majapahit Surabaya, menjadi kejutan tersendiri. Ada banyak peristiwa politik yang membuat publik terkejut sekaligus kaget dengan terpilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang di dapuk menjadi Bakal Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Rasyid Baswedan"
Beragam perspektif terus bergerak dan berkembang, baik sebelum deklarasi maupun sesudah Deklarasi pasangan Anies Baswedan Sebagai Calon Presiden dan Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden.
Publik pun di buat terkejut, sebab dalam durasi yang singkat dan cepat pertemuan ketua umum partai NasDem Surya Paloh dan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) cak Imin, bersepakat untuk bekerjasama politik menyongsong pemilu tahun 2024.
NasDem mengusung Anies Baswedan dan PKB final mengusung Cak Imin, dan partai Demokrat pun kecewa, lantaran Anies dan Surya Paloh dianggap mengambil keputusan secara sepihak.
Tragedi politik yang menimpa koalisi perubahan yang di inisiasi oleh partai NasDem yang kemudian di dorong oleh partai Demokrat dan Partai keadilan sejahtera (PKS), skemanya berubah 80 derajat pasca hengkangnya Partai Demokrat.
Duet Anies - Cak Imin pun masih menjadi banyak tanda tanya, sebab ketua umum PKS tidak menghadiri pada acara deklarasi kemaren, Sabtu (02/09) di hotel Majapahit Surabaya.
Apakah PKS juga akan hengkang dan mengikuti langkah partai Demokrat ? Atau tetap berada di barisan Koalisi Perubahan untuk persatuan bersama partai Nasdem dan PKB.
Sikap tegas PKS juga masih menjadi sorotan, sebab koalisi NasDem dan PKB sudah memenuhi syarat ambang batas presidential Threshold, sehingga posisi Anies Baswedan dan Cak Imin justru semakin kuat.
Dan jika PKS masih berada di Koalisi perubahan bersama Anies dan Surya Paloh, tentu akan memperkokoh kerjasama politik antara NasDem dan PKB.
Kalkulasi Politik Surya Paloh