"Nama ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, atau akrab dipanggil cak Imin itu, memang masuk dalam radar Bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Bacapres Ganjar Pranowo, hal tersebut di Sampaikan oleh Ketua DPR RI Fraksi PDI-P, Puan Maharani pada harlah PKB yang ke 25 di stadion Manahan Solo"
Akankah PKB akan melompat ke PDI-P, Jika Cak Imin benar-benar di pinang untuk menjadi Bakal calon presiden mendampingi Ganjar Pranowo?
Tentu modal PKB yang memiliki basis yang luar biasa dibeberapa daerah, memang menjadi daya tarik tersendiri, bahkan salah satu pengurus PKB mendesak Prabowo Subianto gara segera mendeklarasikan cak Imin menjadi Bakal Calon Wakil Presiden pada pemilu 2024.
Pernyataan Prabowo yang mengatakan "Jangan Kemana-mana Gus" memberikan sinyal agar ketua umum PKB itu tidak tergoda oleh rayuan untuk bergabung dengan salah satu bakal calon presiden, khususnya Ganjar Pranowo yang sudah di deklarasikan oleh PDI-P.
Sekjen PDI-P, Hasto Kristiayanto memberikan pernyataan bahwa koalisi PDI-P dan PKB masih sangat memungkinkan, dan Pintu PDI-P untuk PKB masih terbuka lebar. Lagi-lagi pernyataan sekjen PDI-P itu memberikan isyarat agar PKB mau bergabung dengan PDI-P, meski PKB sendiri sudah melakukan kerjasama politik dengan partai Gerindra.
Sinyal PDI-P yang menggoda PKB
Masuknya nama Cak Imin ke dalam radar PDI-P, yang berpotensi menjadi baka calon presiden yang akan dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, masih penuh dengan teka-teki.
Sebab kerjasama politik antara Gerinda dan PKB sudah terjalin cukup lama, meski secara faktual Pranowo Subianto belum juga mendeklarasikan nama cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Belum di deklarasikannya nama cak Imin, oleh Prabowo Subianto untuk menjadi Bakal calon waki presiden, menjadi ruang bagi cak Imin dan PKB untuk terus di goda.
Tidak heran jika kemudian sinyal-sinyal PKB untuk hengkang dari Prabowo dan Gerindra cukup besar adanya, apalagi terus di goda oleh PDI-P.