"Akademisi Rocky Gerung dilaporkan ke Bareskrim Polri, yang di duga menghina kepala negara dengan pernyataan "pengecut, tolol, dan kalimat yang dianggap menghina orang nomor satu di negeri ini"
Sejumlah relawan presiden Jokowi mendatang Bareskrim Polri atas video viral Rocky Gerung yang sudah di anggap menghina dengan mengeluarkan kalimat yang kurang pantas bagi orang nomor satu di negeri ini.
Video viral Rocky Gerung yang dianggap menghina presiden Jokowi, sebagai sebuah rangkaian kalimat yang harus dipahami secara utuh, sehingga pengertian dan pemaknaannya tidak memunculkan kesalahan persepsi.
Sosok Drs. Rocky Gerung memang kerap memunculkan pernyataan kontroversi yang memunculkan baragam spekulasi, mulai dari yang positif sampai dengan yang negatif.
Kalimat yang tertuang dalam perkataan itu dan menjadi video yang viral, sehingga beberapa elemen yang mengatasnamakan relawan Jokowi juga tidak terima dengan apa yang menjadi kritik pedas dari pengamat politik tersebut.
Sosok Rocky Gerung sebagai kritikus dan kerap memposisikan diri sebagai oposisi, memang acapkali di undang di kelompok-kelompok tertentu untuk memberikan pencerahan.
Kritik Rocky Gerung, tidak hanya sekali ini saja yang dilontarkan melalui video yang di unggah dan menjadi viral, serta menjadi pro dan kontra .
Kritik Rocky Gerung yang viral tersebut kini beberapa relawan presiden Jokowi, bahkan partai PDI-P, melaporkan Rocky Gerung, atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap kepala negara.
Dilansir dari laman tempo.co, Rocky Gerung sebagai pengamat politik, kritikus, sekaligus memposisikan dirinya sebagai oposisi dari pemerintahan menurut Pakar Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun bahwa pernyataan Rocky Gerung yang di anggap sebagai oposisi itu dalam sistem pemerintahan presiden yang menganut sistem demokrasi liberal, masih dalam level standart.
Lebih lanjut, ia menyebut masyarakat harus melihat argumen dan konteks atau bahkan makna konotatif pernyataan Rocky Gerung secara semiotik. Dengan demikian, Ubedilah berpendapat masyarakat bakal menemukan argumen dan konteksnya.